<iframe src="http://www.freesmsvoip.com/index.php?do=widget" width="220" height="250" frameborder="0" scrolling="auto"></iframe>
<noframes>Your browser does not support frame.</noframes>
<div><a href="http://www.freesmsvoip.com">Kirim SMS Gratis</a></div>
asuhan keperawatan
kumpulan asuhan keperawatan
Cari
Rabu, 28 September 2011
Senin, 19 September 2011
Minggu, 18 September 2011
keluarga berencana (KB)
mengatur jumlah anak sesuai kehendak
Anda, dan menentukan sendiri kapan Anda ingin hamil. Bila Anda memutuskan untuk
tidak segera hamil sesudah menikah, Anda bisa ber-KB.Layanan KB di seluruh
Indonesia sudah cukup mudah diperoleh. Ada beberapa metoda pencegahan
kehamilan, atau penjarangan kehamilan, atau kontrasepsi, bisa Anda pilih
sendiri. Tak seorang pun boleh memaksa Anda mengikuti program KB. tak seorang
pun bisa menggunakan alat KB tertentu bila itu bukan pilihan Anda. Tetapi kalau
alat yang Anda pilih bisa membahayakan diri Anda sendiri atau, memperparah
penyakit yang sudah anda derita, pekerja kesehatan mungkin menyarankan alat
lain yang mungkin lebih aman. Meskipun tidak ada paksaan, bila Anda telah
mengerti risiko-risiko yang mengancam kesehatan atau bahkan keselamatan Anda
sendiri sehubungan dengan kehamilan dan persalinan, selayaknya Anda mengikuti
program KB atas kesadaran sendiri. Bacalah penjelasan di bawah ini.
Manfaat-manfaat KB Setiap tahun, ada 500.000 perempuan meninggal akibat
berbagai masalah yang melingkupi kehamilan, persalinan, dan pengguguran
kandungan (aborsi) yang tak aman. KB bisa mencegah sebagian besar kematian itu.
Di masa kehamilan umpamanya, KB dapat mencegah munculnya bahaya-bahaya akibat :
Kehamilan terlalu dini Perempuan yang sudah hamil tatkala umurnya belum
mencapai 17 tahun sangat terancam oleh kematian sewaktu persalinan. Mengapa?
karena tubuhnya belum sepenihnya tumbuh; belum cukup matang dan siap untuk
dilewati oleh bayi. Lagipula, bayinya pun dihadang oleh risiko kematian sebelum
usianya mencapai 1 tahun. Kehamilan terlalu “telat” Perempuan yang usianya
sudah terlalu tua untuk mengandung dan melahirkan terancam banyak bahaya.
Khususnya bila ia mempunyai problema-problema kesehatan lain, atau sudah
terlalu sering hamil dan melahirkan. Kehamilan-kehamilan terlalu berdesakan
jaraknya Kehamilan dan persalinan menuntut banyak energi dan kekuatan tubuh
perempuan. Kalau ia belum pulih dari satu persalinan tapi sudah hamil lagi,
tubuhnya tak sempat memulihkan kebugaran, dan berbagai masalah bahkan juga
bahaya kematian, menghadang. Terlalu sering hamil dan melahirkan Perempuan yang
sudah punya lebih dari 4 anak dihadang bahaya kematian akibat pendarahan hebat
dan macam-macam kelainan lain, bila ia terus saja hamil dan bersalin lagi.
Jutaan perempuan di seluruh dunia selama ini sudah menggunakan metoda-metoda KB
yang kami paparkan dalam halaman-halaman berikutnya. Malahan metoda-metoda itu
lebih aman ketimbang hamil dan bersalin. Bila Anda memilih untuk tetap ber-KB
Sebagian perempuan menginginkan banyak anak – khususnya di tengah-tengah
masyarakatmasyarakat yang miskin, tak memperoleh pembagian tanah yang adil,
sumberdaya kurang, dan keuntungan social tipis. anak-anak membantu pekerjaan
orangtua sehari-hari, dan merawat mereka di usia lanjut. di banyak tempat,
jumlah anak yang sedikit dianggap sebagai kemewahan (hanya orangtua yang
berkecukupan saja yang mampu mengurangi jumlah anak).
Tetapi sebagin perempuan lain
menganggap bahwa anyaknya anak justru makin memiskinkan keluarga, dan mempersualit
pengentasan nasib mereka. banyak orangtua yang sedih dan menyesal karena
kebanyakan anak; tidak mampu memberi mereka penghidupan yang layak; tak mampu
menyekolahkan mereka sampai jenjang yang tinggi, dan akibatnya anak-anak mereka
itu tak mendapat peluang memperbaiki generasi mereka. Umumnya perempuan yang
menghendaki pembatasan jumlah anak adalah perempuan yang sudah punya kesempatan
belajar dan mencari nafkah sendiri, serta statusnya cukup setara dengan
laki-laki dalam masyarakatnya. Yang jelas, tak peduli di manapun (dalam
masyarakat apapun) Anda berada, Anda akan lebih sehat, dan melahirkan anak-anak
yang jauh lebih sehat, bila Anda memegang kendali atas penentuan berapa banyak
anak yang akan anda miliki, dan kapan akan hamil. Mungkin Anda sudah mengalami
sendiri desakan-desakan dari segala penjuru untuk ber-KB atau sebaliknya agar
jangan ber-KB. Memang nasihat-nasihat orang lain bisa diambil manfaatnya,
tetapi mau ber-KB atau tidak, sepenuhnya adalah keputusan Anda sendiri. Kalau
Anda sudah mengambil keputusan akan ber-KB, kini tiba saatnya memilih metoda
yang paling cocok. Agar Anda mampu memilih dengan tepat, Anda harus mempelajari
untung-rugi tiap metoda lebih dahulu. Ada 5 corak metoda KB: Metoda perintang,
yang bekerja dengan cara mengahlangi sperma dari pertemuan dengan sel telur
(merintangi pembuahan). Metoda hormonal, yang mencegah indung telur
mengeluarkan sel-sel telur, mempersulit pembuahan, dan menjaga agar
dinding-dinding rahim tak menyokong terjadinya kehamilan yang tak dikehendaki.
Metoda yang melibatkan alat-alat yang dimasukkan ke dalam rahim (IUD), gunanya
untuk mencegah pembuahan sel telur oleh sperma. Metoda alamiah, yang membantu
Anda mengetahui kapan masa subur Anda, sehingga Anda dapat menghindari hubungan
seks pada masa itu. Metoda permanen, atau metoda yang menjadikan Anda taua
pasangan Anda tidak bisa lagi memiliki anak untuk selamanya; lewat suatu
operasi.
Seberapa Ampukah Masing-Masing
metoda? Di bawah ini kami berikan informasi mengenai daya guna atau kemanjuran
tiap metoda KB, kegunaannya dalam mencegah kehamilan dan penyakit menular, dan
apakah aman bila digunakan selagi Anda menyusui. Tiap 100 perempuan yang
memakai metoda ini selama 1 tahun Kondom untuk laki-laki … yang tetap hamil
sejumlah 12 Tingkat perlindungan terhadap penyakit yang menular lewat hubungan
seks bagus
kondom untuk perempuan Diafragma
Spermisida Pil terpadu Pil Progestin saja Susuk Suntik Spiral Memberi ASI
sampai bayi berusia 6 bulan KB alamiah Sterilisasi lelaki dan Perempuan Tidak
ber-KB
20 18 20 3
5 Kurang dari 1 Kurang dari 1 1 2 20 kurang dari 1 85
bagus hanya menangkal beberapa jenis
penyakit saja hanya menangkal beberapa jenis penyakit saja Tidak melindungi
Tidak melindungi Tidak melindungi Tidak melindungi Tidak melindungi Tidak
melindungi Tidak melindungi Tidak melindungi Tidak melindungi
Semua metoda di atas bisa Anda
gunakan dengan aman selama menyusui, kecuali pil terpadu dan suntikan yang
mengandung hormone estrogen.
sumber: Where Women Have No Doctor: A Health Guide for Women, 1997. The Hesperian Foundation, Berkeley, California
sumber: Where Women Have No Doctor: A Health Guide for Women, 1997. The Hesperian Foundation, Berkeley, California
Metoda Perintang Metoda perintang
ini bekerja dengan cara mengahalangi sperma supaya jangan sampai betemu dengan
sel telur. Metoda ini tidak mengubah cara kerja tubuh perempuan maupun
pasangannya. Efek samping sangat sedikit. Aman buat inu yang sedang menyusui.
Sebagian besar juga melindungi dari penularan berbagai penyakit melalui hubungan
seksual, termasuk HIV/AIDS. Bila Anda ingin hamil, yang harus Anda lakukan
hanyalah berhenti memakai metoda inibegitu saja. Yang paling banyak digunakan
adalah kondom (untuk lelaki), kondom perempuan,diafragma serta spermisida.
Kondom (untuk laki-laki) Kondom berujud kantong kecil yang lonjong, terbuat
dari karet. Cara pemakaiannya; membungkus penis lelaki ketika berhubungan seks.
Bila air mani keluar, sperma tetap berada di dalam kantong ini, tidak muncrat
ke dalam vagina perempuan. Akan lebih baik jika khasiat kondom ini dibarengi
dengan pemakaian spermisida. Kondom yang terbuat dari lateks (bahan pembuatnya
tertulis di kemasan kondom itu) sangat baik untuk melindungi Anda dari
penularan penyakit melalui hubungan seks, termasuk HIV/AIDS. Aman dipakai begitu
saja atau dipadukan dengan metoda-metoda lain. Anda bisa memperoleh kondom ini
di berbagai tempat; pos pelayanan KB (klinik KB), puskesmas, Rumah sakit,
apotek, took obat bebas, program-program pencegahan AIDS (misalnya PKBI).
Sebagian laki-laki bisa lebih “tahan lama” selama berhubungan seks ketika
memakai kondom.
Ketika membuka bungkus kondom
(bungkus dalam biasanya dari plastic), hati-hatilah. Jangan sampai kondom sobek
atau bagian dalamnya kering (kondom yang masih baik terasa licin dan basah), jangan
dipakai. Begitu juga jangan memakai kondom yang terasa lengket di tangan atau
merekat pada bungkus plastiknya. Sekali lagi kondom harus dikenakan ketika
penis sudah mengeras, tetapi harus sebelum penis menyentuh alat kelamin
perempuan. Bila penis sudah menyentuh alat kelamin perempuan atau ke vagina
sebelum memakai kondom, kondom ini takkan banyak berguna, karena kehamilan atau
penularan penyakit masih bisa terjadi sekalipun tidak terjadi pengeluaran air
mani/ejakulasi. Ingat!! Selalu gunakan kondom tiap kali berhubungan seks. Bila
mungkin selalu gunakan kondom yang terbuat dari lateks, bahan ini sangat baik
untuk melindungi diri dari HIV/AIDS. kondom yang terbuat dari kulit domba
sebaiknya jangan dipakai, karena tidak melindungi diri dari HIV/AIDS. Simpan
kondom yang belum dipakai di tempat yang sejuk, kering, jauh dari sinar
matahari (misalnya dalam lemari). Bila pembungkusnya kelihatan sudah lama atau
rusak buang saja. Kemungkinan besar kondomnya sudah jelek, atau mudah sobek.
Satu kondom hanya boleh dipakai 1 kali saja. percuma memakai satu kondom lebih
dari sekali; kemungkinan akan sobek atau bocor. Supaya kondom lebih aman dari
bahaya sobek atau bocor, Anda bisa memakai bahan pelumas. Pelumas harus terbuat
dari bahan-bahan yang berdasarkan air. Misalnya air ludah, spermisida, atau
jeli K-Y. Oleskan pelumas pada kondom dalam keadaan sudah terpasang pada penis.
pelumas yang harus dihindari : • • • • • • minyak goreng minyak untuk bayi
(baby oil yang biasanya dijual dalam botol merek apa pun) minyak mineral getah
minyak tanah (vaselin minyak tanah) krim/losyen kulit (hand & body lotion
merek apa pun) mentega/margarin
semua bahan pelumas di atas malah
akan menyobek atau membocorkan kondom. Mungkin pasangan Anda enggan memakai
kondom, tetapi Anda dapat membujuknya dengan menyatakan kegunaannya, dan
pentingnya dalam melindungi diri dari penyakit menular, termasuk HIV/AIDS.
Kondom
untuk perempuan
Kondom untuk perempuan juga berguna
untuk menghalangi pertemuan antara sperma dengan sel telur. Caranya menutupi saluran
vagina sampai ke bibir luarnya. Kondom ini bisa Anda kenakan kapan saja sebelum
berhubungan seks. Seperti juga kondom lelaki, sebaiknya 1 kondom perempuan
hanya dipakai 1 kali. Tapi kalau terpaksa tak ada persediaan lainmasih lebih
baik memakai kondom perempauan dua kali ketimbang tanpa kondom sama sekali.
Kondom ini adalah alat paling ampuh untuk manangkal kehamilan maupun penularan
penyakit lewat hubungan seks, yang dikendalikan oleh perempuan sendiri (kalau
jondom lelaki tentu harus dengan peran aktif lelaki yang bersangkutan).
Sebaiknya kondom perempaun tidak dipakai bersamaan dengan kondom lelaki.
Mungkin metoda KB ini kurang popular di Indonesia, dan masih sulit diperoleh.
Namun bila terdapat cukup banyak permintaan, tentu akan lebih banyak program KB
yang mencakup metoda ini.
Diafragma Diafragma berbentuk
seperti mangkok ceper, terbuat dari karet lunak. Alat ini bekerja dengan cara
menutupi mulut rahim, sehingga sperma meski mungkin tetap masuk ke vagina, tak
bisa meneruskan perjalanan ke rahim. Jeli spermisida yang dioleskan akan
membunuh sperma, sekaligus melindungi Anda dari kuman penyebab gonorrhea dan
Chlamydia. Ukuran diafragma bermacam-macam. Beberapa pos pelayanan KB,
puskesmas, dan rumah sakit memilikinya. Untuk mengetahui ukuran yang paling
tepat untuk Anda tanyakan pada pekerja kesehatan yang terlatih, yang bisa
melakukan pemeriksaan pelvis. Diafragma bisa dicuci dan dipakai berkali-kali.
Tapi kalau sudah lebih dari 1 tahun, sebaiknya jangan dipakai lagi.
Sering-seringlah memeriksakan diafragma Anda. Kalau bolong, kering atau keras,
gantilah dengan yang baru. Bila Anda memakainya dengan spermisida, bisa
dikenakan segera sebelum berhubungan seks, atau sejak 6 jam sebelumnya.
Spermisida
Spermisida memiliki bermacam-macam bentuk: • • • busa tablet krim atau jeli
Cara memakainya adalah mengoleskan
ke dalam vagina sebelum berhubungan seks. Spermisida membunuh sel-sel sperma
lelaki sebelum sempat memasuki rahim. Dengan bahan bernama nonoxynol-9, obat
ini juga melindungi diri Anda dari gonorrhea dan Chlamydia.
Spermisida tidak terlalu ampuh bila
hanya digunakan sendirian tanpa bantuan alat lain. Ia lebih berkhasiat bila
dipakai sebagai tambahan perlindungan pada diafragma atau kondom. Obat ini bisa
dibeli di apotek atau took obat. Efek samping: Beberapa perempuan yang
memakainya mengeluh gatal-gatal atau lecet dalam vagina. Kapan memasukkan
Spermisida? Bila spermisida langsung dipakai dalam vagina, dalam bentuk tablet,
masukkan 10 sampai 15 menit menjelang berhubungan seks. Spermisida dalam bentuk
busa, jeli, atau krim sebaiknya dioleskan persisi sebelum berhubungan seks.
Bila Anda memasukkan spermisida ke dalam vagina, tapi sudah lebih dari 1 jam
berlalu dan hubungan seks belum berlangsung juga, tambahkan lagi tabletnya.
Jika Anda melakukan hubungan seks berkali-kali secara berurutan, tambahkan
spermisida setiap kali.
sumber: Where Women Have No Doctor: A Health Guide for Women, 1997. The Hesperian Foundation, Berkeley, California
sumber: Where Women Have No Doctor: A Health Guide for Women, 1997. The Hesperian Foundation, Berkeley, California
Metoda KB hormonal Metoda KB
hormonal memakai obat-obatan yang mengandung 2 hormon, estrogen dan progestin.
Keduanya serupa dengan hormone-hormon alamiah yang dihasilkan tubuh Anda, yakni
estrogen dan progesteron. Dalam metoda hormonal terdapat 3 jenis alat KB yang
bisa Anda pilih:
1. Pil pengendali kehamilan, yang
harus diminum setiap hari 2. Suntikan, yang diberikan setiap beberapa bulan
sekali
3. Susuk, yang biasanya dimasukkan ke dalam lengan anda dan tahan sampai beberapa tahun Perbedaan antara metoda hormonal dengan metoda perintang adalah : metoda hormonal mengubah proses kerja tubuh Anda, sedangkan metoda perintang tidak. Dengan metoda hormonal indung telur (ovarium) Anda dihalangi sehingga tidak melepas sel telur ke dalam rahim. Selain itu metoda ini juga menyebabkan lender di mulut rahim menjadi sangat kental, sehingga menghalangi sperma bila hendak masuk. Kebanyakan pil KB dan beberapa suntikan mengandung hormone progestin dan estrogen sekaligus. ini namanya pil atau suntikan terpadu. Kedua hormone itu sama-sama bekerja memberi perlindungan yang bagus pada Anda, agar tidak hamil. Namun bila ada masalahmasalah kesehatan tertentu, sebaiknya Anda janagn memakai metoda terpadu. Bila Anda sedang menyusui, sebaiknya juga jangan menggunakan pil atau suntikan terpadu ini. Pil progestin, susuk, dan beberapa suntikan lain, tidak mengandung estrogen. Progestin saja (tanpa estrogen) lebih aman ketimbang pil atau suntikan terpadu, bila Anda mengalami problema kesehatan yang berhubungan dengan estrogen, atau Anda sedang dalam masa menyusui bayi. Anda harus menghindari metoda KB hormonal apapun bila: • Anda mengidap kanker payudara atau punya benjolan keras di payudara
3. Susuk, yang biasanya dimasukkan ke dalam lengan anda dan tahan sampai beberapa tahun Perbedaan antara metoda hormonal dengan metoda perintang adalah : metoda hormonal mengubah proses kerja tubuh Anda, sedangkan metoda perintang tidak. Dengan metoda hormonal indung telur (ovarium) Anda dihalangi sehingga tidak melepas sel telur ke dalam rahim. Selain itu metoda ini juga menyebabkan lender di mulut rahim menjadi sangat kental, sehingga menghalangi sperma bila hendak masuk. Kebanyakan pil KB dan beberapa suntikan mengandung hormone progestin dan estrogen sekaligus. ini namanya pil atau suntikan terpadu. Kedua hormone itu sama-sama bekerja memberi perlindungan yang bagus pada Anda, agar tidak hamil. Namun bila ada masalahmasalah kesehatan tertentu, sebaiknya Anda janagn memakai metoda terpadu. Bila Anda sedang menyusui, sebaiknya juga jangan menggunakan pil atau suntikan terpadu ini. Pil progestin, susuk, dan beberapa suntikan lain, tidak mengandung estrogen. Progestin saja (tanpa estrogen) lebih aman ketimbang pil atau suntikan terpadu, bila Anda mengalami problema kesehatan yang berhubungan dengan estrogen, atau Anda sedang dalam masa menyusui bayi. Anda harus menghindari metoda KB hormonal apapun bila: • Anda mengidap kanker payudara atau punya benjolan keras di payudara
• • •
Metoda KB hormonal tidak menyebabkan
kanker, tetapi bila Anda sudah mengidap kanker sebelumnya, metoda ini bisa
memperparah penyakit Anda. Anda hamil, atau telat haid Anda mengalami
pendarahan yang abnormal dari dalam vagina, selama 3 bulan sebelum memulai
penerapan metoda KB hormonal ini
Periksa dahulu tiap metoda hormonal,
apakah aman buat Anda. Bila Anda memilki masalahmasalah yang sudah disebutkan
di atas, tetapi tetap niat memakai metoda KB hormonal (umpamanya jika suami
Anda jelas-jelas melarang Anda ber-KB dan Anda ingin ber-KB tanpa
sepengetahuannya), hubungi pekerja kesehatan terdekat yang sudah terlatih di
bidang KB hormonal. Pil KB terpadu : mengandung estrogen dan progestin Bila
Anda meminum Pil Kb setiap hari sesuai anjuran, Anda akan terlindung dari
kehamilan yang tak dikehendaki selama seluruh waktu siklus bulanan Anda. Tiap
pos pelayanan KB menyediakan pil ini, demikian pula puskesmas, rumah sakit, apotek,
dan toko obat. Ada banyak merek pil KB. Seharusnya Anda menerima “pil dosis
rendah”. Arinya, pil yang mengandung estrogen sebesar 35 mikrogram (mcg) atau
kurang dari itu, ditambah 1 miligram (mg) progestin atau kurang dari itu.
Jangan memakai pil yang mengandung lebih dari 50 mikrogram estrogen. Begitu
Anda memilih metda ini, untuk selanjutnya pakailahmerek yang sama. kalau
mungkin belilah dalam jumlah yang banyak sekaligus. Bila terpaksa harus
berganti merek, carilah yang isinya sama dan dosisnya sama dengan merek
terdahulu. efek sampingnya akan berkurang, dan perlindungan akan lebih baik.
Jangan memakai metoda pil terpadu (estrogen+progestin) bila: • • • • Anda
memiliki problema kesehatan apapun yang sudah disebutkan dalam bagian terdahulu
(TBC,Kejang, kanker payudara, benjolan payudara, telat haid, hamil, pendarahan
abnormal, dsb). Anda mengidap hepatitis atau kulit dan mata Anda menguning.
Anda pernah menunjukkan gejala-gejala strok, kelumpuhan atau penyakit jantung.
anda pernah mengalami penggumpalan darah di pembuluh kaki atau otak. Biasanya
varises tidak menjadi masalah, kecuali bila urat-urat kelihatan merah dan
lecet.
Di bawah ini akan kami berikan
daftar kondisi perempuan yang sebaiknya menghindari pil KB terpadu. Tapi
seandainya Anda termasuk di dalamnya, tetapi tidak bisa memakai metoda lain,
masih lebih baik meminum pil terpadu ketimbang hamil tanpa rencana. Usahakan
menghindari metoda pil terpadu bila: • • • • • Anda biasa merokok, dan berusia
lebih dari 35 tahun. Pil Kb terpadu dapat menyebabkan strok atau serangan
jantung bila kondisi Anda seperti ini. Anda mengidap diabetes (kencing
manis/penyakit gula) atau epilepsy (ayan). Bila Anda minum pil KB
bersamaandengan obat anti kekejangan, Anda akan membutuhkan dosis yang lebih
tinggi (50 mcg estrogen). Periksakan diri dan tanyakan nasihat pekerja
kesehatan tentang ini. Anda mempunyai tekanan darah tinggi (lebih dari 140/90).
•
Bila Anda pernah memeriksakan
tekanan darah dan diberitahu bahwa tekanan darah Anda tinggi, atau Bila anda
berasa mungkin mengidap tekanan darah tinggi, periksalah diri Anda sekali lagi
sebelum memutuskan memakai metoda KB.
Mungkin Anda mengidap tekanan darah
tinggi bila : • • • • • kelebihan berat bada (kegemukan) sering pusing cepat
kehabisan nafas/tersengal-sengal sering merasa lemah atau kepala serasa
berputar (berkunang-kunang) merasa nyeri di bahu sebelah kiri atau dada sebelah
kiri.
Efek samping Pil KB terpadu: •
Pendarahan tak teratur atau mengeluarkan darah sedikit-sedikit tanpa alasan
yang jelas (di luar masa haid Anda yang biasanya)
Pil KB terpadu sering menyebabkan
Anda mengalami haid yang lebih pendek jangka waktunya, dan lebih sedikit darah
yang keluar. Ini normal, begitu pula jika bulan ini Anda haid, bulan depan
tidak, dan bulan berikutnya haid lagi. Ketidakteraturan adalah akibat minum pil
KB terpadu. Kalau muncul bercak-bercak darah secara tak terduga, usahakan minum
pil KB Anda pada waktu yang sama setiap harinya. Bila bercak masih terus ada,
kunjungi pekerja kesehatan, tanyakan apakah ia bisa mengubah dosis progestin
atau estrogen dalam pil Anda. • Mual-mual
sesudah 1 sampai 2 bulan pertama
Anda meminum pil secara teratur, biasanya mual-mual tak terasa lagi. Tetapi,
bila Anda merasa sangat terganggu, cobalah minum pil selagi makan, atau ubah
jam minumnya. Sebagian perempaun yang memakai metoda ini tertolong setelah
mengubah jam minum mereka menjadi sesaat sebelum pergi tidur tiap malam. •
Sakit Kepala
Di bulan-bulan pertama sejak Anda
minum pil terpadu, mungkin akan terasa sakit kepala ringan. Ini umum terjadi.
Kalau perlu minumlah obat pereda sakit kepala yang berdosis ringan (tanyakan
pada pekerja kesehatan atau petugas apotek). Tapi bila sakit kepala Anda makin
lama makin parah, atau disertai pandangan kabur, mungkin ini merupakan tanda
bahaya. Tanda-tanda peringatan adanya problema kesehatan sehubungan dengan pil
KB terpadu : HENTIKAN Pemakaian pil dan segera hubungi pekerja kesehatan bila:
• • • Anda merasakan sakit yang sangat hebat di salah satu sisi atau seluruh
kepala disertai pandangan mengabur atau telinga berdenging (migren) yang
terjadi setelah Anda mulai minum pil terpadu. Lengan atau kaki Anda terasa
lemah atau mati rasa. Dada terasa sangat nyeri dan sesak nafas.
•
Anda
merasa sakit luar biasa di salah satu kaki/betis.
Bila salah satu di antara
gejala-gejala di atas menimpa Anda, kehamilan akan berbahaya untuk kesehatan
Anda. Maka tetaplah ber-KB dengan metoda lain yang lebih aman, misalnya dengan
memakai kondom, sampai Anda bisa mendapat layanan KB hormonal yang lebih
sesuai, dari pekerja kesehatan di bidang ini. Bagaimana bila Anda lupa minum
pil KB? Kalau lupa minum pil KB, Anda bisa hamil. Bila kelupaan 1 pil (1 hari),
seketika minumlah kapanpun Anda ingat (ini berarti ada 1 hari di mana Anda
minum 2 pil). Sesudahnya teruskan minum secara teratur seperti biasa. Bila Anda
kelupaan minum 2 kali berturut-turut, begitu ingat lagi, cepat minum 2 pil
selama 2 hari, sesuadahnya teruskan seperti biasa 1 pil sehari. Tapi ingat
kalau tidak ingin “kebobolan”, gunakan kondom atau jangan berhubungan seks dulu
sebelum Anda sudah meminum 1 pil perhari selama 7 hari berturut-turut sesudah
sempat kelupaan tadi. Bila Anda lupa minum pil selama 3 kali atau lebih, maka
hentikan minum pil. Tunggu sampai haid berikutnya dating. Pada masa sisa siklus
bulanan Anda, pakailah kondom kalau berhubungan seks, atau jangan melakukannya
dulu. Baru kemudian minum lagi dari kaplet yang baru (agar mudah mengingat
kapan mulainya). Bila Anda kelupaan minum, atau terlambat minum, mungkin akan
ada pendarahan ringan. Ini normal. Tidak harus terpaku pada jam dinding atau
arloji untuk meminum pil secara teratur di waktu yang sama tiap harinya. Anda
bisa mencoba minum pil pada saat mengerjakan tugas rutin harian tertentu yang
waktunya kira-kira selalu sama. Misalnya tiap kali memasak makan malam, sewaktu
Anda melihat matahari terbit, setiap kali mendengar panggilan sembahyang
Maghrib, atau sebelum tidur. Usahakan menyimpan kaplet pil anda di tempat yang
akan Anda lihat setiap hari. Tapi kalau semua cara itu gagal dan Anda masih
juga kelupaan minum pil lebih dari 1 kali perbulan, sebaiknya pakai metoda lain
yang tak terlalu menuntut ketepatan waktu. Bila dalam 3 jam sesudah meminum pil
Anda muntah, atau mengalami diare yang parah, pil itu belum sempat bekerja
dengan baik dalam tubuh Anda. pakailah kondom atau jangan dulu melakukan
hubungan seks sampai Anda sudah sehat kembali dan sudah minum pil selama 7 hari
berturut-turut.
Bila Anda ingin menghentikan
pemakaian pil KB: Umpamanya Anda ingin hamil atau ingin berganti metodaKB,
usahakan untuk berhenti sesudah Anda menghabiskan 1 kaplet penuh. Seketika
sesudah Anda berhenti minum, Anda bisa hamil sesudah berhubungan seks.
PIL KB
‘mini’ (hanya mengandung progestin saja)
Bila Anda mengalami efek-efek
samping pil KB terpadu, atau memiliki problema kesehatan yang menyebabkan Anda
harus menghindari pil KB terpadu, mungkin Anda masih bisa meminum pil KB ‘mini’
alias pil progestin ini. Tapi khasiatnya jauh lebih kecil ketimbang pil
terpadu. Bila Anda sedang dalam masa menyusui, barangkali pil progestin akan
manjur, seperti telah dibuktikan oleh banyak pemakainya. pil ini, tidak seperti
pil yang mengandung estrogen, tidak mempengaruhi pasokan ASI. Anda dapat
memperoleh pil ini di tempat-tempat yang telah disebutkan di muka. untuk
mengetahui merek-mereknya baca bab berjudul Daftar Obat. Yang sebaiknya
menghindari pil ini adalah perempuan yang musti menghindari segala jenis metoda
KB hormonal, atau yang menjalani pengobatan untuk kekejangan. Khasiat pil
progestin akan menurun bila diminum pada saat yang sama dengan pengobatan itu.
Efek-efek samping pil ‘mini’ : • Pendarahan tidak teratur atau bercak-bercak
darah
Ini merupakan efek samping yang
paling umum. Kalau Anda merasa amat terganggu, barangkali Anda bisa minum
ibuprofen untuk membantu menghentikan munculnya bercak-bercak. • haid tak
dating
Ini juga cukup umum, tetapi bila
Anda belum juga haid sesudah lewat 45 hari, mungkin Anda hamil. Teruskan minum
pil Anda sampai sudah dinyatakan positif hamil oleh pekerja kesehatan. • Kadang
muncul sakit kepala
Susuk Susuk KB terdiri dari 6 tabung
yang sangat kecil dan lunak. Cara pemakaiannya dimasukkan ke bawah permulaan
kulit sebelah dalam lengan. Tabung-tabung kecil tersebut berisi hormon
progestin, jadi cara kerjanya sama dengan pil ‘mini’. Bila pil kadang kelupaan
diminum, susuk KB tidak perlu diapa-apakan lagi: sesudah dipasang, alat ini
akan mencegah kehamilan selama 5 tahun. pada saat buku ini ditulis, baru ada
satu merek susuk KB, yakni norplant. PENTING! Sebelum Anda mencoba memakai
metoda ini, pastikan dulu apakah pekerja kesehatan di klinik atau pos pelayanan
KB terdekat sudah terlatih dan bersedia mencopot susuk itu seandainya Anda
tidak lagi menghendakinya. Susuk lebih gampang dipasang daripada dicopot;
karena itu pekerja kesehatan harus benar-benar terampil. Bila Anda masih punya
masalah dengan hormon estrogen, susuk bisa dipakai; juga aman bagi Anda yang
sedang menjalani pengobatan untuk kekejangan. Anda perlu menambah metoda lain
(kondom atau difragme) agar khasiat susuk lebih bisa diandalkan. Sebaiknya
jangan memakai susuk KB bila :
• • • • •
Anda mengidap kanker atau benjolan
keras di payudara. Anda hamil atau terlambat haid. Anda mengalami pendarahan
abnormal dari vagina sebelum memakai susuk. Anda berpenyakit jantung. Anda
ingin hamil dalam beberapa tahun mendatang (ingat, susuk mencegah kehamilan
selama 5 tahun).
Efek-efek samping yang umum : Di
bulan-bulan pertama mungkin susuk akan menyebabkan pendarahan yang tak teratur
(dipertengahan siklus haid Anda), atau jangka waktu haid jauh lebih lama. bisa
juga sebaliknya; haid tidak dating. Tapi ini tidak berarti Anda hamil atau
mengalami kelainan: pendarahan atau haid yang tak dating itu disebabkan oleh
proses penyesuaian tubuh Anda dengan tambahan progestin dari susuk. Bila tubuh
sudah terbiasa, akan beres dengan sendirinya. Tapi, bila Anda merasa sangat
terganggu, mungkin pekerja kesehatan bisa memberikan pil KB terpadu (mengandung
progestin dan estrogen) yang harus diminum selagi memakai susuk selama beberapa
bulan. Mungkin Anda akan mengalami sakit kepala sesekali, dan efek-efek samping
yang sama dengan efek sampingan suntikan progestin. Bila Anda ingin
menghentikan pemakaian susuk : Meski dirancang untukberjalan 5 tahun, susuk
norplant bisa dilepas sewaktu-waktu, atau kapanpun bila Anda kehendaki. sekali
lagi harus kami ingatkan bahwa tidak semua pekerja kesehatan mampu melepas
susuk KB. Cek dulu sebelum memasangnya. Setelah susuk dicopot, seketika itu
Anda mungkin hamil bila berhubungan seks. Bila belum ingin hamil, segera pakai
metoda KB yang lain.
Suntikan KB Dalam metoda ini, Anda
menerima suntukan hormon setiap 1 hingga 3 bulan sekali, oleh pekerja kesehatan
di klinik KB atau puskesmas. Suntkan KB melindungi Anda dari kehamilan sampai
tiba waktunya disuntuk lagi. dan ini merupakan metoda yang sepenuhnya Anda
kendalikan; Anda bisa menjalaninya tanpa ada orang yang tahu. Suntikan-suntikan
progestin, misalnya Depo Provera atau Noisterat, hanya mengandung hormon
progestin saja. Ini akan aman untuk perempuan yang sedang menyusui atau yang
tidak boleh memakai tambahan estrogen. Suntikan progestin diberikan tiap 2 atau
3 bulan sekali. Bila Anda mengalami kondisi-kondisi yang sudah disebutkan dalam
penjelasan tentang pil ‘mini’ dan susuk KB, sebaiknya jangan memakai metoda
ini. Demikian juga jika suntikan secara teratur dan tepat waktu sulit
diperoleh, atau bila Anda ingin hamil di tahun berikutnya. Efek-efek samping
yang umum : Diantara metoda-metoda hormonal lainnya, suntikan progestin lebih
banyak menyebabkan perubahan-perubahan seputar haid.
Efek-efek
samping lainnya : • Pendarahan tak teratur atau muncul bercak-bercak besar.
Bercak-bercak yang mengganggu bisa
diatasi dengan minum pil KB yang terpadu (progestin+estrogen) bersama suntikan
biasa. Kebanyak gejala ini dan pendarahan yang tak teratur akan berhenti dengan
sendirinya setelah beberapa bulan. • • haid tak datang berat badan bertambah
Suntikan terpadu
(progestin+estrogen) Suntikan-suntikan lain, seperti cyclofem dan mesigyna,
mengandung hormon progestin dan estrogen sekaligus. Bila Anda ingin haid tak
berubah dan tetap teratu, suntikan ini bisa memberikannya. Anda harus
mendapatkan suntikan 1 kali perbulan. Sayangnya suntikan ini sulit diperoleh
dan biayanya juga lebih mahal ketimbang suntikan progestin saja. Bila Anda
dianjurkan agar jangan minum pil KB terpadu atau suntikan progestin, sebaiknya
jangan memakai metoda ini pula. Jangan memulai metoda ini ketika Anda sedang
dalam masa menyusui. Efek samping sama dengan efek-efek samping pil KB terpadu
Bila Anda ingin mengehentikan suntikan terpadu: Anda bisa berhenti memakai
metoda ini kapan saja. Tapi setelah berhenti, adnda baru bisa hamil ssuadah 1
tahun atau lebih; demikian pula haid kembali normal setelah jangka waktu itu.
Tapi sebagian perempuan kembali mendapat haid dan sudah hamil dalam jangka waktu
yang lebih cepat dari itu. Karenanya, bila Anda belum ingin hamil, sebaiknya
gunakan metoda KB lain begitu berhenti mendapat suntikan.
sumber: Where Women Have No Doctor: A Health Guide for Women, 1997. The Hesperian Foundation, Berkeley, California
sumber: Where Women Have No Doctor: A Health Guide for Women, 1997. The Hesperian Foundation, Berkeley, California
Alat-alat KB yang dimasukkan ke
dalam rahim Ada beberapa jenis alat KB yang bekerja dari dalam rahim untuk
mencegah pembuahan sel telur oleh sperma. Biasanya alat ini disebut spiral,
atau dalam bahasa Inggrisnya Intra-Uterine Devices, disingkat IUD. Tergantung
jenis spiral apa yang dipakai, spiral bisa bertahan dalam rahim dan terus
menghambat pembuahan sampai 10 tahun lamanya. setelah itu harus dikeluarkan dan
diganti. Bahan spiral yang paling umum digunakan adalah plastic, atau plastic
bercampur tembaga. PENTING! Spiral tidak melindungi Anda dari berbagai penyakit
yang menular melalui hubungan
seksual, termasuk HIV/AIDS. Bukan
cuma itu saja, spiral akan memperparah penyakit Anda, menyebabkan
komplikasi-komplikasi serius, umpamanya radang mulut rahim yang bisa membuat
Anda kehilangan kesuburan (mandul). Jangan memakai spiral bila Anda : hamil
atau kemungkinan hamil • • • • • • berisiko tinggi terkena penyakit yang
menular lewat hubungan seks (bila Anda punya pasangan seksual lebih dari 1,
atau bila suami/pasangan Anda punya pasangan lain). pernah mengalami infeksi
saluran peranakan atau rahim, atau infeksi sesudah persalinan/sesudah aborsi.
pernah hamil di luar rahim (hamil dalam saluran fallopian). Mendapat haid yang
“berat” (darah yang keluar sangat banyak) diserat rasa sakit yang hebat. sangat
kekurangan darah merah (anemia) belum pernah hamil.
Efek-efek samping: Seminggu pertama,
mungkin ada pendarahan kecil. Ada perempuan-perempuan pemakai spiral yang
mengalami perubahan haid, menjadi lebih ‘berat’ dan lebih lama, bahkan lebih
menyakitkan. Tetapi biasanya semua gejala ini akan lenyap dengan sendirinya
sesudah 3 bulan. Tanda-tanda peringatan adanya masalah: Problema kesehatan yang
paling berbahaya akibat pemakaian spiral adalah terjadinya radang mulut rahim. Kebanyakan
ini terjadi pada masa 3 bulan pertama, tetapi umumnya bukan akibat spiral itu
sendiri. Pada penderitanya sudah terkena infeksi ketika spiral dipasang. Inilah
sebabnya Anda harus memeriksakan kondisi seputar vagina dan rahim sebelum
memasang spiral, sehingga kalau ada tanda-tanda infeksi pemasangan spiral bisa
dibatalkan. Kalau kondisi mulut rahim biasa-biasa saja tapi tak urung Anda
terkena radang juga, barangkali pemasang spiral (perawat, bidan, dokter, atau
siapa saja di pos pelayanan KB atau puskesmas) tidak memasang spiral dalam
kondisi steril atau benar-benar bersih dan aman. Hati-hatilah memilih di mana
saja atau pada siapa meminta layanan ini. Bila muncul salah satu atau beberapa
tanda yang akan kami sebutkan di bawah ini, temui pekerja kesehatan yang
terlatih atau segeralah ke rumah sakit : • • • • • • Anda terlambat bulan. Anda
merasa sakit di bawah perut atau di vagina selama berhubungan seks. Anda
mengalami keputihan yang parah (keluar cairan berbau busuk dari vagina) Anda
tak enak badan, demam, atau menggigil. Tali spiral Anda hilang, lebih pendek,
atau lebih panjang dari baisanya. Ketika berhubungan seks, pasangan Anda bisa
merasakan adanya spiral (bukan hanya talinya saja).
Bila Anda ingin menghentikan
pemakaian spiral: Segera kunjungi pekerja kesehatan yang memasangnya, atau yang
terlatih. Jangan coba-coba mencopot spiral sendiri di rumah. Segere sesudah
spiral di lepas, Anda sudah bisa hamil lagi.
Metoda-metoda KB alamiah Yang
dimaksud dengan istilah ‘alamiah’ di sini adalah metoda-metoda yang tidak
membutuhkan alat ataupun bahan kimia (yang menjadi ciri khas metode perintang)
juga tidak memerlukan obat-obatan (sebagaimana ciri metoda hormonal). Ada 3
metoda KB alami : • • • Memberi ASI selama 6 bulan pertama. Metoda pengecekan
lender. Metoda pengamatan irama.
PENTING ! Semua metoda KB alamiah
TIDAK melindungi Anda dari penyakit yang menular lewat hubungan seks, termasuk
HIV/AIDS. Metoda-metoda di bawah ini HANYA mencegah kehamilan saja. Usaha
melindungi diri dari penularan penyakit, Anda masih harus memakai metoda
perintang.
Memberi ASI selama 6 bulan pertama
sesudah persalinan Dengan kondisi-kondisi tertentu, sekadar menyusui bayi pun
bisa mencegah indung telur melepas sel telur ke dalam rahim. Metoda ini
sepenunya gratis alias tak makan biaya apa-apa. Tetapi puncak daya gunanya
hanya 6 bulan pertama sesudah kelahiran bayi Anda.
Metoda pengecekan lender atau irama
Agar bisa memakai metoda-metoda ini, Anda harus mengerti kapan masa subur Anda
selama siklus bulanan. Kadang metoda-metoda ini disebut juga “kesadaran tentang
kesuburan”. Kemudian, agar tidak terjadi kehamilan yang tak diinginkan, Anda
dan pasangan Anda harus bersedia berpantang hubungan seks – atau memakai metoda
perintang (kondom, dsb.) selama hari-hari subur Anda itu. Tidak ada pengeluaran
biaya dan tidak ada efek sampingnya. Karena itu Anda bisa memakainya dengan
aman kapan saja bila Anda tak berhasil dengan metoda lain (misalnya efek
sampingnya terlalu merepotkan), atau bila tak ada alat KB. Agar lebih efektif,
Anda dan pasangan Anda harus bersam-sama mengunjungi seorang pekerja kesehatan
khusus untuk belajar tentang seluk beluk tubuh Anda dan kesuburannya. Biasanya,
sebelum melaksanakan metoda-metoda ini secara sukses, kalian perlu latihan
selama 3 – 6 bulan. Metoda ini gagal bila :
•
• •
Anda tidak atau hanya sedikit
memegang kendali dalam pengambilan keputusan tentang kapan berhubungan seks.
Selama hari-hari subur, pasangan Anda harus bersedia menunggu atau menunda
hubungan seks. Bila tidak, ia harus memakai kondom atau Anda memakai metoda
perintang lainnya. Tanda-tanda kesuburan Anda berubah-ubah dari bulan kebulan.
Kalau begini Anda takkan bisa tau pasti kapan Anda subur. Anda habis bersalin
atau keguguran. Saat itu sulit sekali mengetahui apakah Anda sedang subur atau tidak.
Yang harus diketahui tentang siklus
kesuburan perempuan: • • • • Seorang perempuan mengeluarkan 1 sel telur tiap
bulan. Sel telur itu dilepas oleh indung telur sekitar 14 hari sebelum haid
bulan berikutnya. Sel telur hidup selama sekitar 24 jam (sehari – semalam)
sesudah dilepaskan. Sperma lelaki (yang akan membuahi sel telur hingga menjadi
janin) bisa hidup selama 2 hari di dalam tubuh perempuan.
Metoda pengecekan lendir Perhatikan
baik-baik lendir (cairan) dari vagina Anda. Pada hari-hari subur, tubuh Anda
menghasilkan lendir untuk membantu sperma memasuki rahim. Periksalah lendir
setiap hari untuk mengetahui apakah hari itu Anda subur atau tidak. Hindari
hubungan seks pada saat subur.
Metoda
pengecekan irama
Yang dimaksud di sini adalah
mengetahui kapan hari-hari subur Anda dengan cara menghitung
hari-hari dalam siklus bulanan. Anda tidak bisa mengandalkan metoda ini bila : • • Anda sedang menyusui dan belum mendapat haid lagi. Anda baru saja hamil dan haid belum teratur.
hari-hari dalam siklus bulanan. Anda tidak bisa mengandalkan metoda ini bila : • • Anda sedang menyusui dan belum mendapat haid lagi. Anda baru saja hamil dan haid belum teratur.
Tiap masyarakat punya metoda-metoda
pencegahan kehamilan khas-nya sendiri, yang diturunkan dari nenek moyang. Meski
jarang seefektif metoda KB modern, banyak juga yang berhasil. Yang harus Anda
ingat adalah, ada metoda-metoda tradisional yang tidak membawa hasil sama
sekali, dan ada yang malah membahayakan Anda.
Metoda-metoda tradisional yang
manjur Ada 2 metoda yang umumnya manjur untuk mencegah kehamilan : Menarik
keluar penis sebelum ejakulasi. Dalam bahasa ilmiah ini dinamakan coitus
interruptus atau ‘sanggama terputus’.
Caranya, lelaki segera menarik
keluar penisnya, mejauhi vagina, ketika ia merasa sudah akan mengeluarkan air
mani. Sayangnya metoda ini tidak selalu berhasil baik. Kadang lelaki tak sempat
menarik kelaur penisnya sebelum ejakulasi (ia tak cukup cepat melakukannya).
Kalaupun ia sudah menariknya tepat pada waktunya, tetap saja ada kemungkinan
cairan air mani (yang mengandung sperma) bisa sempat meleleh ke dalam vagina
sebelum ejakulasi terjadi. Jika begini, tetap saja perempuan bisa hamil.
Memisahkan suami dengan isteri
sesudah kelahiran bayi Adat beberapa masyarakat menentukan bahwa sesudah bayi
lahir, suami isteri di larang berhubungan seks sampai beberapa bulan, bahkan
beberapa tahun lamanya. Ini bisa berhasil baik; lagipula sang ibi punya waktu
untuk memulihkan kondisi kesehatannya sendiri serta merawat bayi tanpa
gangguan.
Metoda-metoda tradisional yang tak
manjur, atau justru berbahaya bagi Anda Diantaranya : • • • Jimat-jimat atau
mantera-mantera tidak akan bisa mencegah kehamilan Jamu-jamu dari rerumputan,
dedaunan, Lumpur, atau bahan-bahan alamiah lain yang katanya harus dimasukkan
ke dalam vagina. Bukan saja tak berguna malah sangat berbahaya: Anda bisa kena
infeksi dan iritasi (luka/lecet) Mencuci bagian dalam vagina dengan air jamu
atau serbuk tidak akan bisa mencegah kehamilan. Jangan lupa, sperma itu
geraknya sangat cepat; percuma saja Anda merendam atau mencuci vagina sesudah
hubungan seks karena sperma pasti sudah melesat masuk ke rahim. Segera buang
air kecil sesudah berhubungan seks tidak bisa mencegah kehamilan (tidak pula
menggelontor sperma keluar). Tapi bisa mencegah iritasi atau infeksi dalam
system urinal Anda, dan sebaiknya Anda lakukan.
•
sumber: Where Women Have No Doctor:
A Health Guide for Women, 1997. The Hesperian Foundation, Berkeley, California
Sterilisasi Yang dimaksud
‘sterilisasi’ adalah operasi pada tubuh perempuan atau laki-laki agar ‘steril’
atau tak mampua lagi ‘membuat’ anak. Kemungkinan terjadi kehamilan sesudah
steriliasi hamper nol. Karena itu, pikirkan matang-matang sebelum memilih
metoda ini. Anda harus yakin betul bahwa Anda sudah tak ingin punya anak lagi
di masa mendatang. Meski harus menjalani operasi, ini bukan operasi besar
seperti yang lain-lain. Operasi ini tergolong ringan, cepat, dan tak
menimbulkan efek samping apa pun. Bila Anda berminat, hubungi rumah sakit yang
lengkap.
Vasektomi: sterilisasi untuk
laki-laki Vasektomi adalah operasi sederhana untuk memotong saluran pembawa
sperma dari kantongnya (zakar) ke penis. Yang dipotong BUKAN buah zakar dan
BUKAN batang penis. Operasi ini cukup gampang dilakukan sehinggapekerja
kesehatan terlatih di mana saja bisa melakukannya (tak harus dokter bedah). Dan
hanya memakan waktu beberapa menit saja. Vasektomi tidak menyebabkan lelaki
impotent. Juga tidak mengurangi kenikmatan seksual sewaktu berhubungan seks.
Bahkan sesudah operasi itu ia masih akan berejakulasi atau mengeluarkan air
mani. Hanya saja, kini air maninya tidak lagi mengandung sperma. Sesudah
operasi, sperma masih ada dalam air mani, jadi ia harus ejakulasi 20 kali sebelum
semua sperma habis. Selama itu digunakan alat KB yang biasa (kondom atau
lainnya).
Sterilisasi untuk perempuan Operasi
ini agak lebih sulit ketimbang vasektomi, tetapi masih sangat aman untuk siapa
saja. Kira-kira butuh waktu setengah jam (30 menit) untuk melakukannya.
Caranya, dibuat dua irisan kecil saja di bagian bawah perut perempuan, lalu
saluran telurnya diikat atau dipotong supaya sel telur tak bisa menuju ke
rahim. Sama seperti vasektomi, operasi inipun tidak akan mempengaruhi kemampuan
seksual perempuan, dan tidak mengurangi kenikmatan seksual. PENTING! terilisasi
TIDAK melindungi Anda dari penularan penyakit lewat hubungan seks, termasuk
HIV/AIDS. Jadi Anda masih harus memikirkan cara perlindungan itu; misalnya
dengan memakai metoda perintang (kondom, dsb.) Metoda-metoda darurat adalah
cara-cara menghindari kehamilan setelah terlanjur berhubungan seks tanpa
pelindung. Metoda-metoda ini mengupayakan agar sel telur yang telah dibuahi
oleh sperma jangan menempel ke dinding rahim dan berkembang menjadi janin.
Jadi, metoda-metoda darurat tidak dianjurkan untuk Anda pilih, dalam keadaan
apapun. Metoda-metoda ini hanya untuk keperluan mendesak dan jangan dijadikan
acuan kebiasaan. Lagipula, metoda-metoda ini hanya berhasil bila dilakukan
seketika atau secepat mungkin setelah selesai berhunungan seks.
Pil KB darurat Pil darurat sama
dengan pil KB terpadu (kombinasi estrogen+progestin) yang biasa di minum
sehari-hari. Hanya saja dalam kondisi mendesak, Anda harus meminum dosis yang
lebih tinggi ketimbang biasanya selama beberapa waktu. Untuk mencegah kehamilan
akibat hubungan seks yang tanpa pelindung, minumlah pil KB terpadu selama 3
hari (72 jam) setelah berhubungan seks. Pil ini TIDAK akan manjur kalau Anda
sudah terlanjur hamil akibat hubungan seks LEBIH DARI 3 hari yang lalu.
Setelah minum pil darurat, sebaiknya
Anda selalu memakai alat pencegah kehamilan bila berhubungan seks, atau jangan
dulu melakukannya, sampai haid Anda datang lagi. Sesudah haid usai, gunakan
metoda lain. Seharusnya haid Anda akan datang sekitar 2 minggu setelah minum
pil-pil darurat itu. Kalau tidak, mungkin sekali Anda sudah terlanjur hamil.
Bila belum yakin, terus gunakan metoda perintang sampai Anda sudah memeriksakan
diri kepekerja kesehatan.
Metoda-metoda KB darurat lainnya Pil
progestin (pil ‘mini’) Karena tidak mengandung estrogen, pil ini tidak terlalu
menggelitik Anda untuk mual dan muntah. Tapi hanya manjur bila diminum paling
lambat 48 jam (2 hari) sesudah berhubungan seks. Kurang lebih dosis : 20 butir,
lalu 12 jam kemudian minum lagi 20 butir. Mifepristone Pil ini disebut juga RU
486 atau ‘pil Prancis’. Dibanding pil-pil lain, paling ringan efek sampingnya
(mual/muntah). Kurang lebih dosis : 600 miligram diminum selambat-lambatnya 3
hari sesudah berhubungan seks. Minum 1 kali saja. Spiral Spiral atau IUD juga
bisa mencegah penempelan sel telur yang sudah terlanjur dibuahi ke dinding
rahim. Kurang lebih spiral harus dipasangkan oleh pekerja kesehatan terlatih
selambat-lambatnya 5 hari sesudah hubungan seks. Spiral ini bisa dibiarkan saja
di tempatnya, dan akan melindungi Anda dari kehamilan sampai (paling lama)
sepuluh tahun. Kurang lebih jangan pasang spiral kalau Anda berisiko mengidap
apa saja yang menular lewat hubungan seks.
Pilihlah metoda KB yang paling tepat
buat Anda Kini Anda telah hampir tamat membaca bab tentang KB. Bila masih ada
keraguan atau pertanyaan yang belum terjawab barangkali table di bawah ini akan
membantu Anda mengambil keputusan – kami akan menjabarkan kembali satu demi
satu metoda dengan keteranganketerangan yang berguna. Berikut ini rangkuman
metoda-metoda KB yang bisa Anda pilih: Kebutuhan atau masalah pribadi Anda
Metoda yang mungkin cocok Metoda yang sebaiknya dihindari
Pasangan Anda tak mau aktif
Metoda-metoda hormonal, Kondom laki-laki dan metodaber-KB (tak mau memakai
diafragma, kondom perempuan, metoda KB alamiah kondom dan tak mau atau spiral
membantu Anda)
Anda tak ingin mengalami
Metoda-metoda perintang, atau Metoda-metoda hormonal pendarahan selain haid
yang spiral normal
Anda tak
ingin punya anak lagi
Sterilisasi,
susuk, spiral
Metoda-metoda
alamiah, metoda-metoda perintang
Pasangan
Anda sudah menegaskan ‘pokoknya kamu tidak boleh ikut KB!’ tanpa bisa ditawar
lagi
Suntik,
susuk, spiral
Metoda-metoda
perintang, pil, metoda-metoda alamiah
Anda malu atau enggan menyentuh
vagina Anda sendiri Anda merasa tidak enak bila harus meminta pasangan untuk
‘memutus’ percumbuan, apalagi berpantang seks, meski hanya untuk sementara
waktu saja
Metoda-metoda
hormonal, kondom lelaki
difragma,
kondom perempuan
Spiral,
metoda-metoda hormonal Metoda-metoda perintang, metoda-metoda alamiah
Anda curiga atau bahkan Kondom
lelaki atau perempuan Spiral, metoda-metoda yakin bahwa pasangan Anda atau
metoda-metoda lain hormonal berhubungan seks dengan dipadukan dengan kondom
perepmpuan-perempuan lain, dan Anda takut ketularan suatu penyakit
Anda sendiri punya mitra seksual
lebih dari 1, atau malah sudah mengidap penyakit yang bisa menular melalui
hubungan seks
Kondom
lelaki atau perempuan Spiral
Mungkin tahun ini Anda ingin Kondom,
diafragma, metodahamil metoda natural, pil KB terpadu atau progestin saja Anda
sedang dalam masa Spiral, kondom, diafragma menyusui dengan spermisida, pil
progestin, suntikan progestin
Spiral,
suntik, susuk Pil terpadu, suntikan terpadu (progestin+estrogen)
Anda belum
pernah melahirkan
Metoda-metoda
hormonal, metoda-metoda perintang
Spiral
Anda
pelupa atau malas kalau harus mengingat-ingat
Spiral,
susuk, suntik
Pil,
metoda-metoda alamiah
sumber: Where Women Have No Doctor:
A Health Guide for Women, 1997. The Hesperian Foundation, Berkeley, California
Konsumen KB Konsumen KB adalah
individu yang melakukan perencanaan keluarga dengan menggunakan alat kontrasepsi modern dan
alamiah. Apa saja Hak Konsumen KB? • Hak atas informasi. Hak untuk mengetahui
segala manfaat dan keterbatasan pilihan metode perencanaan keluarga. Hak akses. Yaitu
hak untuk memperoleh pelayanan tanpa membedakan jenis kelamin, agama dan
kepercayaan, suku, status sosial, status perkawinan dan lokasi. Hak pilihan.
Hak untuk memutuskan secara bebas tanpa paksaan dalam memilih dan menerapkan
metode KB. Hak keamanan. Yaitu hak untuk memperoleh pelayanan yang aman dan
efektif. Hak privasi. Setiap konsumen KB berhak untuk mendapatkan privasi atau
bebas dari gangguan atau campur tangan orang lain dalam konseling dan pelayanan
KB. Hak kerahasiaan. Hak untuk mendapatkan jaminan bahwa informasi pribadi yang
diberikan akan dirahasiakan. Hak harkat. Yaitu hak untuk mendapatkan pelayanan
secara manusiawi, penuh penghargaan dan perhatian. Hak kenyamanan. Setiap
konsumen KB berhak untuk memperoleh kenyamanan dalam pelayanan.
KTI D.3 Keperawatan
untuk mendapatkan kti keperawatan silakan kirim email anda ke karyadi_dank@yahoo.com.dengan harga Rp 800.000.00 per KTI bagi yang memesan untuk membuatnnya dan akan di bantu sampai selesai ujian kti dan perbaikanya.bagi yang berminat silakan pesan ke email karyadi_dank@yahoo.com dan jangan lupa judul yang di inginkan.
PAKAI IJAZAH D.III KEPERAWATAN SULIT MENCARI KERJA
ijazah D.III keperawatan ratu samban sangat sulit di gunakan di luar propinsi bengkulu karena ijazah tersebut belum ada tanda terakreditasinya.sehingga bayak yang memiliki ijazah tersebut berlomba-lomba mencari kerja di daerah bengkulu saja.padahal banyak alumni D.III keperwatan UNRAS yang berasal dari Luar bengkulu.
Kamis, 15 September 2011
askep kebutuhan oksigen
I. PENGERTIAN OKSIGENASI
Oksigenasi
adalah memberikan aliran gas oksigen (O2) lebih dari 21 % pada tekanan 1
atmosfir sehingga konsentrasi oksigen meningkat dalam tubuh.
II. TUJUAN PEMBERIAN OKSIGENASI
1. Untuk mempertahankan oksigen yang adekuat pada jaringan
2. Untuk menurunkan kerja paru-paru
3. Untuk menurunkan kerja jantung
III. ANATOMI SISTEM PERNAPASAN
A. Saluran Nafas Atas
1. Hidung
• Terdiri atas bagian eksternal dan internal
• Bagian eksternal menonjol dari wajah dan disangga oleh tulang hidung dan kartilago
• Bagian internal hidung adalah rongga berlorong yang dipisahkan menjadi rongga hidung kanan dan kiri oleh pembagi vertikal yang sempit, yang disebut septum
• Rongga hidung dilapisi dengan membran mukosa yang sangat banyak mengandung vaskular yang disebut mukosa hidung
• Permukaan mukosa hidung dilapisi oleh sel-sel goblet yang mensekresi lendir secara terus menerus dan bergerak ke belakang ke nasofaring oleh gerakan silia
• Hidung berfungsi sebagai saluran untuk udara mengalir ke dan dari paru-paru
• Hidung juga berfungsi sebagai penyaring kotoran dan melembabkan serta menghangatkan udara yang dihirup ke dalam paru-paru
• Hidung juga bertanggung jawab terhadap olfaktori (penghidu) karena reseptor olfaktori terletak dalam mukosa hidung, dan fungsi ini berkurang sejalan dengan pertambahan usia
2. Faring
• Faring atau tenggorok merupakan struktur seperti tuba yang menghubungkan hidung dan rongga mulut ke laring
• Faring dibagi menjadi tiga region : nasal (nasofaring), oral (orofaring), dan laring (laringofaring)
• Fungsi faring adalah untuk menyediakan saluran pada traktus respiratorius dan digestif
3. Laring
• Laring atau organ suara merupakan struktur epitel kartilago yang menghubungkan faring dan trakea
• Laring sering disebut sebagai kotak suara dan terdiri atas :
- Epiglotis : daun katup kartilago yang menutupi ostium ke arah laring selama menelan
- Glotis : ostium antara pita suara dalam laring
- Kartilago tiroid : kartilago terbesar pada trakea, sebagian dari kartilago ini membentuk jakun (Adam's apple)
- Kartilago krikoid : satu-satunya cincin kartilago yang komplit dalam laring (terletak di bawah kartilago tiroid)
- Kartilago aritenoid : digunakan dalam gerakan pita suara dengan kartilago tiroid
- Pita suara : ligamen yang dikontrol oleh gerakan otot yang menghasilkan bunyi suara (pita suara melekat pada lumen laring)
• Fungsi utama laring adalah untuk memungkinkan terjadinya vokalisasi
• Laring juga berfungsi melindungi jalan nafas bawah dari obstruksi benda asing dan memudahkan batu
4. Trakea
• Disebut juga batang tenggorok
• Ujung trakea bercabang menjadi dua bronkus yang disebut karina
B. Saluran Nafas Bawah
1. Bronkus
• Terbagi menjadi bronkus kanan dan kiri
• Disebut bronkus lobaris kanan (3 lobus) dan bronkus lobaris kiri (2 bronkus)
• Bronkus lobaris kanan terbagi menjadi 10 bronkus segmental dan bronkus lobaris kiri terbagi menjadi 9 bronkus segmental
• Bronkus segmentalis ini kemudian terbagi lagi menjadi bronkus subsegmental yang dikelilingi oleh jaringan ikat yang memiliki : arteri, limfatik dan saraf
2. Bronkiolus
• Bronkus segmental bercabang-cabang menjadi bronkiolus
• Bronkiolus mengadung kelenjar submukosa yang memproduksi lendir yang membentuk selimut tidak terputus untuk melapisi bagian dalam jalan napas
3. Bronkiolus Terminalis
• Bronkiolus membentuk percabangan menjadi bronkiolus terminalis (yang tidak mempunyai kelenjar lendir dan silia)
4. Bronkiolus respiratori
• Bronkiolus terminalis kemudian menjadi bronkiolus respiratori
• Bronkiolus respiratori dianggap sebagai saluran transisional antara jalan napas konduksi dan jalan udara pertukaran gas
5. Duktus alveolar dan Sakus alveolar
• Bronkiolus respiratori kemudian mengarah ke dalam duktus alveolar dan sakus alveolar
• Dan kemudian menjadi alveoli
6. Alveoli
• Merupakan tempat pertukaran O2 dan CO2
• Terdapat sekitar 300 juta yang jika bersatu membentuk satu lembar akan seluas 70 m2
• Terdiri atas 3 tipe :
- Sel-sel alveolar tipe I : adalah sel epitel yang membentuk dinding alveoli
- Sel-sel alveolar tipe II : adalah sel yang aktif secara metabolik dan mensekresi surfaktan (suatu fosfolipid yang melapisi permukaan dalam dan mencegah alveolar agar tidak kolaps)
- Sel-sel alveolar tipe III : adalah makrofag yang merupakan sel-sel fagotosis dan bekerja sebagai mekanisme pertahanan
PARU
• Merupakan organ yang elastis berbentuk kerucut
• Terletak dalam rongga dada atau toraks
• Kedua paru dipisahkan oleh mediastinum sentral yang berisi jantung dan beberapa pembuluh darah besar
• Setiap paru mempunyai apeks dan basis
• Paru kanan lebih besar dan terbagi menjadi 3 lobus oleh fisura interlobaris
• Paru kiri lebih kecil dan terbagi menjadi 2 lobus
• Lobos-lobus tersebut terbagi lagi menjadi beberapa segmen sesuai dengan segmen bronkusnya
PLEURA
• Merupakan lapisan tipis yang mengandung kolagen dan jaringan elastis
• Terbagi mejadi 2 :
- Pleura parietalis yaitu yang melapisi rongga dada
- Pleura viseralis yaitu yang menyelubingi setiap paru-paru
• Diantara pleura terdapat rongga pleura yang berisi cairan tipis pleura yang berfungsi untuk memudahkan kedua permukaan itu bergerak selama pernapasan, juga untuk mencegah pemisahan toraks dengan paru-paru
• Tekanan dalam rongga pleura lebih rendah dari tekanan atmosfir, hal ini untuk mencegah kolap paru-paru
IV. FISIOLOGI SISTEM PERNAPASAN
Bernafas / pernafasan merupkan proses pertukaran udara diantara individu dan lingkungannya dimana O2 yang dihirup (inspirasi) dan CO2 yang dibuang (ekspirasi).
Proses bernafas terdiri dari 3 bagian, yaitu :
1. Ventilasi yaitu masuk dan keluarnya udara atmosfir dari alveolus ke paru-paru atau sebaliknya.
Proses keluar masuknya udara paru-paru tergantung pada perbedaan tekanan antara udara atmosfir dengan alveoli. Pada inspirasi, dada ,mengembang, diafragma turun dan volume paru bertambah. Sedangkan ekspirasi merupakan gerakan pasif.
Faktor-faktor yang mempengaruhi ventilasi :
a. Tekanan udara atmosfir
b. Jalan nafas yang bersih
c. Pengembangan paru yang adekuat
2. Difusi yaitu pertukaran gas-gas (oksigen dan karbondioksida) antara alveolus dan kapiler paru-paru.
Proses keluar masuknya udara yaitu dari darah yang bertekanan/konsentrasi lebih besar ke darah dengan tekanan/konsentrasi yang lebih rendah. Karena dinding alveoli sangat tipis dan dikelilingi oleh jaringan pembuluh darah kapiler yang sangat rapat, membran ini kadang disebut membran respirasi.
Perbedaan tekanan pada gas-gas yang terdapat pada masing-masing sisi membran respirasi sangat mempengaruhi proses difusi. Secara normal gradien tekanan oksigen antara alveoli dan darah yang memasuki kapiler pulmonal sekitar 40 mmHg.
Faktor-faktor yang mempengaruhi difusi :
a. Luas permukaan paru
b. Tebal membran respirasi
c. Jumlah darah
d. Keadaan/jumlah kapiler darah
e. Afinitas
f. Waktu adanya udara di alveoli
3. Transpor yaitu pengangkutan oksigen melalui darah ke sel-sel jaringan tubuh dan sebaliknya karbondioksida dari jaringan tubuh ke kapiler.
Oksigen perlu ditransportasikan dari paru-paru ke jaringan dan karbondioksida harus ditransportasikan dari jaringan kembali ke paru-paru. Secara normal 97 % oksigen akan berikatan dengan hemoglobin di dalam sel darah merah dan dibawa ke jaringan sebagai oksihemoglobin. Sisanya 3 % ditransportasikan ke dalam cairan plasma dan sel-sel.
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju transportasi :
a. Curah jantung (cardiac Output / CO)
b. Jumlah sel darah merah
c. Hematokrit darah
d. Latihan (exercise)
V. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERNAPASAN
Faktor-faktor yang mempengaruhi oksigenasi adalah :
1. Tahap Perkembangan
Saat lahir terjadi perubahan respirasi yang besar yaitu paru-paru yang sebelumnya berisi cairan menjadi berisi udara. Bayi memiliki dada yang kecil dan jalan nafas yang pendek. Bentuk dada bulat pada waktu bayi dan masa kanak-kanak, diameter dari depan ke belakang berkurang dengan proporsi terhadap diameter transversal. Pada orang dewasa thorak diasumsikan berbentuk oval. Pada lanjut usia juga terjadi perubahan pada bentuk thorak dan pola napas.
2. Lingkungan
Ketinggian, panas, dingin dan polusi mempengaruhi oksigenasi. Makin tinggi daratan, makin rendah PaO2, sehingga makin sedikit O2 yang dapat dihirup individu. Sebagai akibatnya individu pada daerah ketinggian memiliki laju pernapasan dan jantung yang meningkat, juga kedalaman pernapasan yang meningkat.
Sebagai respon terhadap panas, pembuluh darah perifer akan berdilatasi, sehingga darah akan mengalir ke kulit. Meningkatnya jumlah panas yang hilang dari permukaan tubuh akan mengakibatkan curah jantung meningkat sehingga kebutuhan oksigen juga akan meningkat. Pada lingkungan yang dingin sebaliknya terjadi kontriksi pembuluh darah perifer, akibatnya meningkatkan tekanan darah yang akan menurunkan kegiatan-kegiatan jantung sehingga mengurangi kebutuhan akan oksigen.
3. Gaya Hidup
Aktifitas dan latihan fisik meningkatkan laju dan kedalaman pernapasan dan denyut jantung, demikian juga suplay oksigen dalam tubuh. Merokok dan pekerjaan tertentu pada tempat yang berdebu dapat menjadi predisposisi penyakit paru.
4. Status Kesehatan
Pada orang yang sehat sistem kardiovaskuler dan pernapasan dapat menyediakan oksigen yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Akan tetapi penyakit pada sistem kardiovaskuler kadang berakibat pada terganggunya pengiriman oksigen ke sel-sel tubuh. Selain itu penyakit-penyakit pada sistem pernapasan dapat mempunyai efek sebaliknya terhadap oksigen darah. Salah satu contoh kondisi kardiovaskuler yang mempengaruhi oksigen adalah anemia, karena hemoglobin berfungsi membawa oksigen dan karbondioksida maka anemia dapat mempengaruhi transportasi gas-gas tersebut ke dan dari sel.
5. Narkotika
Narkotika seperti morfin dan dapat menurunkan laju dan kedalam pernapasan ketika depresi pusat pernapasan dimedula. Oleh karena itu bila memberikan obat-obat narkotik analgetik, perawat harus memantau laju dan kedalaman pernapasan.
6. Perubahan/gangguan pada fungsi pernapasan
Fungsi pernapasan dapat terganggu oleh kondisi-kondisi yang dapat mempengarhi pernapasan yaitu :
a. Pergerakan udara ke dalam atau keluar paru
b. Difusi oksigen dan karbondioksida antara alveoli dan kapiler paru
c. Transpor oksigen dan transpor dioksida melalui darah ke dan dari sel jaringan.
Gangguan pada respirasi yaitu hipoksia, perubahan pola napas dan obstruksi sebagian jalan napas.
Hipoksia yaitu suatu kondisi ketika ketidakcukupan oksigen di dalam tubuh yang diinspirasi sampai jaringan. Hal ini dapat berhubungan dengan ventilasi, difusi gas atau transpor gas oleh darah yang dapat disebabkan oleh kondisi yang dapat merubah satu atau lebih bagian-bagian dari proses respirasi. Penyebab lain hipoksia adalah hipoventilasi alveolar yang tidak adekuat sehubungan dengan menurunnya tidal volume, sehingga karbondioksida kadang berakumulasi didalam darah.
Sianosis dapat ditandai dengan warna kebiruan pada kulit, dasar kuku dan membran mukosa yang disebabkan oleh kekurangan kadar oksigen dalam hemoglobin. Oksigenasi yang adekuat sangat penting untuk fungsi serebral. Korteks serebral dapat mentoleransi hipoksia hanya selama 3 - 5 menit sebelum terjadi kerusakan permanen. Wajah orang hipoksia akut biasanya terlihat cemas, lelah dan pucat.
7. Perubahan pola nafas
Pernapasan yang normal dilakukan tanpa usaha dan pernapasan ini sama jaraknya dan sedikit perbedaan kedalamannya. Bernapas yang sulit disebut dyspnoe (sesak). Kadang-kadang terdapat napas cuping hidung karena usaha inspirasi yang meningkat, denyut jantung meningkat. Orthopneo yaitu ketidakmampuan untuk bernapas kecuali pada posisi duduk dan berdiri seperti pada penderita asma.
8. Obstruksi jalan napas
Obstruksi jalan napas lengkap atau sebagaian dapat terjadi di sepanjang saluran pernapasan di sebelah atas atau bawah. Obstruksi jalan napas bagian atas meliputi : hidung, pharing, laring atau trakhea, dapat terjadi karena adanya benda asing seperti makanan, karena lidah yang jatuh kebelakang (otrhopharing) bila individu tidak sadar atau bila sekresi menumpuk disaluran napas.
Obstruksi jalan napas di bagian bawah melibatkan oklusi sebagian atau lengkap dari saluran napas ke bronkhus dan paru-paru. Mempertahankan jalan napas yang terbuka merupakan intervensi keperawatan yang kadang-kadang membutuhkan tindakan yang tepat. Onbstruksi sebagian jalan napas ditandai dengan adanya suara mengorok selama inhalasi (inspirasi).
VI. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Secara umum pengkajian dimulai dengan mengumpulkan data tentang :
1. Biodata pasien (umur, sex, pekerjaan, pendidikan)
Umur pasien bisa menunjukkan tahap perkembangan pasien baik secara fisik maupun psikologis, jenis kelamin dan pekerjaan perlu dikaji untuk mengetahui hubungan dan pengaruhnya terhadap terjadinya masalah/penyakit, dan tingkat pendidikan dapat berpengaruh terhadap pengetahuan klien tentang masalahnya/penyakitnya.
2. Keluhan utama dan riwayat keluhan utama (PQRST)
Keluhan utama adalah keluhan yang paling dirasakan mengganggu oleh klien pada saat perawat mengkaji, dan pengkajian tentang riwayat keluhan utama seharusnya mengandung unsur PQRST (Paliatif/Provokatif, Quality, Regio, Skala, dan Time)
3. Riwayat perkembangan
a. Neonatus : 30 - 60 x/mnt
b. Bayi : 44 x/mnt
c. Anak : 20 - 25 x/mnt
d. Dewasa : 15 - 20 x/mnt
e. Dewasa tua : volume residu meningkat, kapasitas vital menurun
4. Riwayat kesehatan keluarga
Dalam hal ini perlu dikaji apakah ada anggota keluarga yang mengalami masalah / penyakit yang sama.
5. Riwayat sosial
Perlu dikaji kebiasaan-kebiasaan klien dan keluarganya, misalnya : merokok, pekerjaan, rekreasi, keadaan lingkungan, faktor-faktor alergen dll.
6. Riwayat psikologis
Disini perawat perlu mengetahui tentang :
a. Perilaku / tanggapan klien terhadap masalahnya/penyakitnya
b. Pengaruh sakit terhadap cara hidup
c. Perasaan klien terhadap sakit dan therapi
d. Perilaku / tanggapan keluarga terhadap masalah/penyakit dan therapi
7. Riwayat spiritual
8. Pemeriksaan fisik
a. Hidung dan sinus
Inspeksi : cuping hidung, deviasi septum, perforasi, mukosa (warna, bengkak, eksudat, darah), kesimetrisan hidung.
Palpasi : sinus frontalis, sinus maksilaris
b. Faring
Inspeksi : warna, simetris, eksudat ulserasi, bengkak
c. Trakhea
Palpasi : dengan cara berdiri disamping kanan pasien, letakkan jari tengah pada bagian bawah trakhea dan raba trakhea ke atas, ke bawah dan ke samping sehingga kedudukan trakhea dapat diketahui.
d. Thoraks
Inspeksi :
• Postur, bervariasi misalnya pasien dengan masalah pernapasan kronis klavikulanya menjadi elevasi ke atas.
• Bentuk dada, pada bayi berbeda dengan orang dewasa. Dada bayi berbentuk bulat/melingkar dengan diameter antero-posterior sama dengan diameter tranversal (1 : 1). Pada orang dewasa perbandingan diameter antero-posterior dan tranversal adalah 1 : 2
Beberapa kelainan bentuk dada diantaranya : Pigeon chest yaitu bentuk dada yang ditandai dengan diameter tranversal sempit, diameter antero-posterior membesar dan sternum sangat menonjol ke depan. Funnel chest merupakan kelainan bawaan dengan ciri-ciri berlawanan dengan pigeon chest, yaitu sternum menyempit ke dalam dan diameter antero-posterior mengecil. Barrel chest ditandai dengan diameter antero-posterior dan tranversal sama atau perbandingannya 1 : 1.
Kelainan tulang belakang diantaranya : Kiposis atau bungkuk dimana punggung melengkung/cembung ke belakang. Lordosis yaitu dada membusung ke depan atau punggung berbentuk cekung. Skoliosis yaitu tergeliatnya tulang belakang ke salah satu sisi.
• Pola napas, dalam hal ini perlu dikaji kecepatan/frekuensi pernapasan apakah pernapasan klien eupnea yaitu pernapasan normal dimana kecepatan 16 - 24 x/mnt, klien tenang, diam dan tidak butuh tenaga untuk melakukannya, atau tachipnea yaitu pernapasan yang cepat, frekuensinya lebih dari 24 x/mnt, atau bradipnea yaitu pernapasan yang lambat, frekuensinya kurang dari 16 x/mnt, ataukah apnea yaitu keadaan terhentinya pernapasan.
Perlu juga dikaji volume pernapasan apakah hiperventilasi yaitu bertambahnya jumlah udara dalam paru-paru yang ditandai dengan pernapasan yang dalam dan panjang ataukah hipoventilasi yaitu berkurangnya udara dalam paru-paru yang ditandai dengan pernapasan yang lambat.
Perlu juga dikaji sifat pernapasan apakah klien menggunakan pernapasan dada yaitu pernapasan yang ditandai dengan pengembangan dada, ataukah pernapasan perut yaitu pernapasan yang ditandai dengan pengembangan perut.
Perlu juga dikaji ritme/irama pernapasan yang secara normal adalah reguler atau irreguler, ataukah klien mengalami pernapasan cheyne stokes yaitu pernapasan yang cepat kemudian menjadi lambat dan kadang diselingi apnea, atau pernapasan kusmaul yaitu pernapasan yang cepat dan dalam, atau pernapasan biot yaitu pernapasan yang ritme maupun amplitodunya tidak teratur dan diselingi periode apnea.
Perlu juga dikaji kesulitan bernapas klien, apakah dispnea yaitu sesak napas yang menetap dan kebutuhan oksigen tidak terpenuhi, ataukah ortopnea yaitu kemampuan bernapas hanya bila dalam posisi duduk atau berdiri.
Perlu juga dikaji bunyi napas, dalam hal ini perlu dikaji adanya stertor/mendengkur yang terjadi karena adanya obstruksi jalan napas bagian atas, atau stidor yaitu bunyi yang kering dan nyaring dan didengar saat inspirasi, atau wheezing yaitu bunyi napas seperti orang bersiul, atau rales yaitu bunyi yang mendesak atau bergelembung dan didengar saat inspirasi, ataukah ronchi yaitu bunyi napas yang kasar dan kering serta di dengar saat ekspirasi.
Perlu juga dikaji batuk dan sekresinya, apakah klien mengalami batuk produktif yaitu batuk yang diikuti oleh sekresi, atau batuk non produktif yaitu batuk kering dan keras tanpa sekresi, ataukah hemoptue yaitu batuk yang mengeluarkan darah
• Status sirkulasi, dalam hal ini perlu dikaji heart rate/denyut nadi apakah takhikardi yaitu denyut nadi lebih dari 100 x/mnt, ataukah bradikhardi yaitu denyut nadi kurang dari 60 x/mnt.
Juga perlu dikaji tekanan darah apakah hipertensi yaitu tekanan darah arteri yang tinggi, ataukah hipotensi yaitu tekanan darah arteri yang rendah.
Juga perlu dikaji tentang oksigenasi pasien apakah terjadi anoxia yaitu suatu keadaan dengan jumlah oksigen dalam jaringan kurang, atau hipoxemia yaitu suatu keadaan dengan jumlah oksigen dalam darah kurang, atau hipoxia yaitu berkurangnya persediaan oksigen dalam jaringan akibat kelainan internal atau eksternal, atau cianosis yaitu warna kebiru-biruan pada mukosa membran, kuku atau kulit akibat deoksigenasi yang berlebihan dari Hb, ataukah clubbing finger yaitu membesarnya jari-jari tangan akibat kekurangan oksigen dalam waktu yang lama.
Palpasi :
Untuk mengkaji keadaan kulit pada dinding dada, nyeri tekan, massa, peradangan, kesimetrisan ekspansi dan taktil vremitus.
Taktil vremitus adalah vibrasi yang dapat dihantarkan melalui sistem bronkhopulmonal selama seseorang berbicara. Normalnya getaran lebih terasa pada apeks paru dan dinding dada kanan karena bronkhus kanan lebih besar. Pada pria lebih mudah terasa karena suara pria besar
VII. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan yang lazim terjadi pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigenasi diantaranya adalah :
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif
2. Pola napas tidak efektif
3. Gangguan pertukaran gas
4. Penurunan kardiak output
5. Rasa berduka
6. Koping tidak efektif
7. Perubahan rasa nyaman
8. Potensial/resiko infeksi
9. Interaksi sosial terganggu
10. Intoleransi aktifitas, dll sesuai respon klien
1. Bersihan jalan napas tidak efektif
Yaitu tertumpuknya sekresi atau adanya obstruksi pada saluran napas.
Tanda-tandanya :
• Bunyi napas yang abnormal
• Batuk produktif atau non produktif
• Cianosis
• Dispnea
• Perubahan kecepatan dan kedalaman pernapasan
Kemungkinan faktor penyebab :
• Sekresi yang kental atau benda asing yang menyebabkan obstruksi
• Kecelakaan atau trauma (trakheostomi)
• Nyeri abdomen atau nyeri dada yang mengurangi pergerakan dada
• Obat-obat yang menekan refleks batuk dan pusat pernapasan
• Hilangnya kesadaran akibat anasthesi
• Hidrasi yang tidak adekuat, pembentukan sekresi yang kental dan sulit untuk di expektoran
• Immobilisasi
• Penyakit paru menahun yang memudahkan penumpukan sekresi
2. Pola napas tidak efektif
Yaitu respon pasien terhadap respirasi dengan jumlah suplay O2 kejaringan tidak adekuat
Tanda-tandanya :
• Dispnea
• Peningkatan kecepatan pernapasan
• Napas dangkal atau lambat
• Retraksi dada
• Pembesaran jari (clubbing finger)
• Pernapasan melalui mulut
• Penambahan diameter antero-posterior
• Cianosis, flail chest, ortopnea
• Vomitus
• Ekspansi paru tidak simetris
Kemungkinan faktor penyebab :
• Tidak adekuatnya pengembangan paru akibat immobilisasi, obesitas, nyeri
• Gangguan neuromuskuler seperti : tetraplegia, trauma kepala, keracunan obat anasthesi
• Gangguan muskuloskeletal seperti : fraktur dada, trauma yang menyebabkan kolaps paru
• CPPO seperti : empisema, obstruksi bronchial, distensi alveoli
• Hipoventilasi akibat kecemasan yang tinggi
• Obstruksi jalan napas seperti : infeksi akut atau alergi yang menyebabkan spasme bronchial atau oedema
• Penimbunan CO2 akibat penyakit paru
3. Gangguan pertukaran gas
Yaitu perubahan asam basa darah sehingga terjadi asidosis respiratori dan alkalosis respiratori.
4. Penurunan kardiak output
Tanda-tandanya :
• Kardiak aritmia
• Tekanan darah bervariasi
• Takikhardia atau bradikhardia
• Cianosis atau pucat
• Kelemahan, vatigue
• Distensi vena jugularis
• Output urine berkurang
• Oedema
• Masalah pernapasan (ortopnea, dispnea, napas pendek, rales dan batuk)
Kemungkinan penyebab :
• Disfungsi kardiak output akibat penyakit arteri koroner, penyakit jantung
• Berkurangnya volume darah akibat perdarahan, dehidrasi, reaksi alergi dan reaksi kegagalan jantung
• Cardiak arrest akibat gangguan elektrolit
• Ketidakseimbangan elektrolit seperti kelebihan potassiom dalam darah
VIII. RENCANA KEPERAWATAN
1. Mempertahankan terbukanya jalan napas
A. Pemasangan jalan napas buatan
Jalan napas buatan (artificial airway) adalah suatu alat pipa (tube) yang dimasukkan ke dalam mulut atau hidung sampai pada tingkat ke-2 dan ke-3 dari lingkaran trakhea untuk memfasilitasi ventilasi dan atau pembuangan sekresi
Rute pemasangan :
• Orotrakheal : mulut dan trakhea
• Nasotrakheal : hidung dan trakhea
• Trakheostomi : tube dimasukkan ke dalam trakhea melalui suatu insisi yang diciptakan pada lingkaran kartilago ke-2 atau ke-3
• Intubasi endotrakheal
B. Latihan napas dalam dan batuk efektif
Biasanya dilakukan pada pasien yang bedrest atau post operasi
Cara kerja :
• Pasien dalam posisi duduk atau baring
• Letakkan tangan di atas dada
• Tarik napas perlahan melalui hidung sampai dada mengembang
• Tahan napas untuk beberapa detik
• Keluarkan napas secara perlahan melalui mulut dampai dada berkontraksi
• Ulangi langkah ke-3 sampai ke-5 sebanyak 2-3 kali
• Tarik napas dalam melalui hidung kemudian tahan untuk beberapa detik lalu keluarkan secara cepat disertai batuk yang bersuara
• Ulangi sesuai kemampuan pasien
• Pada pasien pot op. Perawat meletakkan telapak tangan atau bantal pada daerah bekas operasi dan menekannya secara perlahan ketika pasien batuk, untuk menghindari terbukanya luka insisi dan mengurangi nyeri
C. Posisi yang baik
• Posisi semi fowler atau high fowler memungkinkan pengembangan paru maksimal karena isi abdomen tidak menekan diafragma
• Normalnya ventilasi yang adekuat dapat dipertahankan melalui perubahan posisi, ambulasi dan latihan
D. Pengisapan lendir (suctioning)
Adalah suatu metode untuk melepaskan sekresi yang berlebihan pada jalan napas, suction dapat dilakukan pada oral, nasopharingeal, trakheal, endotrakheal atau trakheostomi tube.
E. Pemberian obat bronkhodilator
Adalah obat untuk melebarkan jalan napas dengan melawan oedema mukosa bronkhus dan spasme otot dan mengurangi obstruksi dan meningkatkan pertukaran udara.
Obat ini dapat diberikan peroral, sub kutan, intra vena, rektal dan nebulisasi atau menghisap atau menyemprotkan obat ke dalam saluran napas.
2. Mobilisasi sekresi paru
A. Hidrasi
Cairan diberikan 2±secara oral dengan cara menganjurkan pasien mengkonsumsi cairan yang banyak - 2,5 liter perhari, tetapi dalam batas kemampuan/cadangan jantung.
B. Humidifikasi
Pengisapan uap panas untuk membantu mengencerkan atau melarutkan lendir.
C. Postural drainage
Adalah posisi khuus yang digunakan agar kekuatan gravitasi dapat membantu di dalam pelepasan sekresi bronkhial dari bronkhiolus yang bersarang di dalam bronkhus dan trakhea, dengan maksud supaya dapat membatukkan atau dihisap sekresinya.
Biasanya dilakukan 2 - 4 kali sebelum makan dan sebelum tidur / istirahat.
Tekniknya :
• Sebelum postural drainage, lakukan :
- Nebulisasi untuk mengalirkan sekret
- Perkusi sekitar 1 - 2 menit
- Vibrasi 4 - 5 kali dalam satu periode
• Lakukan postural drainage, tergantung letak sekret dalam paru.
3. Mempertahankan dan meningkatkan pengembangan paru
A. Latihan napas
Adalah teknik yang digunakan untuk menggantikan defisit pernapasan melalui peningkatan efisiensi pernapasan yang bertujuan penghematan energi melalui pengontrolan pernapasan
Jenis latihan napas :
• Pernapasan diafragma
• Pursed lips breathing
• Pernapasan sisi iga bawah
• Pernapasan iga dan lower back
• Pernapasan segmental
B. Pemasangan ventilasi mekanik
Adalah alat yang berfungsi sebagai pengganti tindakan pengaliran / penghembusan udara ke ruang thoraks dan diafragma. Alat ini dapat mempertahankan ventilasi secara otomatis dalam periode yang lama.
Ada dua tipe yaitu ventilasi tekanan negatif dan ventilasi tekanan positif.
C. Pemasangan chest tube dan chest drainage
Chest tube drainage / intra pleural drainage digunakan setelah prosedur thorakik, satu atau lebih chest kateter dibuat di rongga pleura melalui pembedahan dinding dada dan dihubungkan ke sistem drainage.
Indikasinya pada trauma paru seperti : hemothoraks, pneumothoraks, open pneumothoraks, flail chest.
Tujuannya :
• Untuk melepaskan larutan, benda padat, udara dari rongga pleura atau rongga thoraks dan rongga mediastinum
• Untuk mengembalikan ekspansi paru dan menata kembali fungsi normal kardiorespirasi pada pasien pasca operasi, trauma dan kondisi medis dengan membuat tekanan negatif dalam rongga pleura.
Tipenya :
a. The single bottle water seal system
b. The two bottle water
c. The three bottle water
4. Mengurangi / mengoreksi hipoksia dan kompensasi tubuh akibat hipoksia
Dengan pemberian O2 dapat melalui :
• Nasal canule
• Bronkhopharingeal khateter
• Simple mask
• Aerosol mask / trakheostomy collars
• ETT (endo trakheal tube)
5. Meningkatkan transportasi gas dan Cardiak Output
Dengan resusitasi jantung paru (RJP), yang mencakup tindakan ABC, yaitu :
A : Air way adalah mempertahankan kebersihan atau membebaskan jalan napas
B : Breathing adalah pemberian napas buatan melalui mulut ke mulut atau mulut ke hidung
C : Circulation adalah memulai kompresi jantung atau memberikan sirkulasi buatan
Jadi secara umum intervensi keperawatan mencakup di dalamnya :
a. Health promotion
• Ventilasi yang memadai
• Hindari rokok
• Pelindung / masker saat bekerja
• Hindari inhaler, tetes hidung, spray (yang dapat menekan nervus 1)
• Pakaian yang nyaman
b. Health restoration and maintenance
• Mempertahankan jalan napas dengan upaya mengencerkan sekret
• Teknik batuk dan postural drainage
• Suctioning
• Menghilangkan rasa takut dengan penjelasan, posisi fowler/semi fowler, significant other
• Mengatur istirahat dan aktifitas dengan memberikan HE yang bermanfaat, fasilitasi lingkungan, tingkatkan rasa nyaman, terapi yang sesuai, ROM
• Mengurangi usaha bernapas dengan ventilasi yang memeadai, pakaian tipis dan hangat, hindari makan berlebih dan banyak mengandung gas, atur posisi
• Mempertahankan nutrisi dan hidrasi juga dengan oral hygiene dan makanan yang mudah dikunyah dan dicerna
• Mempertahankan eliminasi dengan memberikan makanan berserat dan ajarkan latihan
• Mencegah dan mengawasi potensial infeksi dengan menekankan prinsip medikal asepsis
• Terapi O2
• Terapi ventilasi
• Drainage dada
IX. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN DAN EVALUASI
Implementasi keperawatan sesuai dengan intervensi dan evaluasi dilakukan sesuai tujuan dan kriteria termasuk di dalamnya evaluasi proses.
Daftar Pustaka
http://iwansain.wordpress.com/2007/08/22/kebutuhan-oksigenasi/
II. TUJUAN PEMBERIAN OKSIGENASI
1. Untuk mempertahankan oksigen yang adekuat pada jaringan
2. Untuk menurunkan kerja paru-paru
3. Untuk menurunkan kerja jantung
III. ANATOMI SISTEM PERNAPASAN
A. Saluran Nafas Atas
1. Hidung
• Terdiri atas bagian eksternal dan internal
• Bagian eksternal menonjol dari wajah dan disangga oleh tulang hidung dan kartilago
• Bagian internal hidung adalah rongga berlorong yang dipisahkan menjadi rongga hidung kanan dan kiri oleh pembagi vertikal yang sempit, yang disebut septum
• Rongga hidung dilapisi dengan membran mukosa yang sangat banyak mengandung vaskular yang disebut mukosa hidung
• Permukaan mukosa hidung dilapisi oleh sel-sel goblet yang mensekresi lendir secara terus menerus dan bergerak ke belakang ke nasofaring oleh gerakan silia
• Hidung berfungsi sebagai saluran untuk udara mengalir ke dan dari paru-paru
• Hidung juga berfungsi sebagai penyaring kotoran dan melembabkan serta menghangatkan udara yang dihirup ke dalam paru-paru
• Hidung juga bertanggung jawab terhadap olfaktori (penghidu) karena reseptor olfaktori terletak dalam mukosa hidung, dan fungsi ini berkurang sejalan dengan pertambahan usia
2. Faring
• Faring atau tenggorok merupakan struktur seperti tuba yang menghubungkan hidung dan rongga mulut ke laring
• Faring dibagi menjadi tiga region : nasal (nasofaring), oral (orofaring), dan laring (laringofaring)
• Fungsi faring adalah untuk menyediakan saluran pada traktus respiratorius dan digestif
3. Laring
• Laring atau organ suara merupakan struktur epitel kartilago yang menghubungkan faring dan trakea
• Laring sering disebut sebagai kotak suara dan terdiri atas :
- Epiglotis : daun katup kartilago yang menutupi ostium ke arah laring selama menelan
- Glotis : ostium antara pita suara dalam laring
- Kartilago tiroid : kartilago terbesar pada trakea, sebagian dari kartilago ini membentuk jakun (Adam's apple)
- Kartilago krikoid : satu-satunya cincin kartilago yang komplit dalam laring (terletak di bawah kartilago tiroid)
- Kartilago aritenoid : digunakan dalam gerakan pita suara dengan kartilago tiroid
- Pita suara : ligamen yang dikontrol oleh gerakan otot yang menghasilkan bunyi suara (pita suara melekat pada lumen laring)
• Fungsi utama laring adalah untuk memungkinkan terjadinya vokalisasi
• Laring juga berfungsi melindungi jalan nafas bawah dari obstruksi benda asing dan memudahkan batu
4. Trakea
• Disebut juga batang tenggorok
• Ujung trakea bercabang menjadi dua bronkus yang disebut karina
B. Saluran Nafas Bawah
1. Bronkus
• Terbagi menjadi bronkus kanan dan kiri
• Disebut bronkus lobaris kanan (3 lobus) dan bronkus lobaris kiri (2 bronkus)
• Bronkus lobaris kanan terbagi menjadi 10 bronkus segmental dan bronkus lobaris kiri terbagi menjadi 9 bronkus segmental
• Bronkus segmentalis ini kemudian terbagi lagi menjadi bronkus subsegmental yang dikelilingi oleh jaringan ikat yang memiliki : arteri, limfatik dan saraf
2. Bronkiolus
• Bronkus segmental bercabang-cabang menjadi bronkiolus
• Bronkiolus mengadung kelenjar submukosa yang memproduksi lendir yang membentuk selimut tidak terputus untuk melapisi bagian dalam jalan napas
3. Bronkiolus Terminalis
• Bronkiolus membentuk percabangan menjadi bronkiolus terminalis (yang tidak mempunyai kelenjar lendir dan silia)
4. Bronkiolus respiratori
• Bronkiolus terminalis kemudian menjadi bronkiolus respiratori
• Bronkiolus respiratori dianggap sebagai saluran transisional antara jalan napas konduksi dan jalan udara pertukaran gas
5. Duktus alveolar dan Sakus alveolar
• Bronkiolus respiratori kemudian mengarah ke dalam duktus alveolar dan sakus alveolar
• Dan kemudian menjadi alveoli
6. Alveoli
• Merupakan tempat pertukaran O2 dan CO2
• Terdapat sekitar 300 juta yang jika bersatu membentuk satu lembar akan seluas 70 m2
• Terdiri atas 3 tipe :
- Sel-sel alveolar tipe I : adalah sel epitel yang membentuk dinding alveoli
- Sel-sel alveolar tipe II : adalah sel yang aktif secara metabolik dan mensekresi surfaktan (suatu fosfolipid yang melapisi permukaan dalam dan mencegah alveolar agar tidak kolaps)
- Sel-sel alveolar tipe III : adalah makrofag yang merupakan sel-sel fagotosis dan bekerja sebagai mekanisme pertahanan
PARU
• Merupakan organ yang elastis berbentuk kerucut
• Terletak dalam rongga dada atau toraks
• Kedua paru dipisahkan oleh mediastinum sentral yang berisi jantung dan beberapa pembuluh darah besar
• Setiap paru mempunyai apeks dan basis
• Paru kanan lebih besar dan terbagi menjadi 3 lobus oleh fisura interlobaris
• Paru kiri lebih kecil dan terbagi menjadi 2 lobus
• Lobos-lobus tersebut terbagi lagi menjadi beberapa segmen sesuai dengan segmen bronkusnya
PLEURA
• Merupakan lapisan tipis yang mengandung kolagen dan jaringan elastis
• Terbagi mejadi 2 :
- Pleura parietalis yaitu yang melapisi rongga dada
- Pleura viseralis yaitu yang menyelubingi setiap paru-paru
• Diantara pleura terdapat rongga pleura yang berisi cairan tipis pleura yang berfungsi untuk memudahkan kedua permukaan itu bergerak selama pernapasan, juga untuk mencegah pemisahan toraks dengan paru-paru
• Tekanan dalam rongga pleura lebih rendah dari tekanan atmosfir, hal ini untuk mencegah kolap paru-paru
IV. FISIOLOGI SISTEM PERNAPASAN
Bernafas / pernafasan merupkan proses pertukaran udara diantara individu dan lingkungannya dimana O2 yang dihirup (inspirasi) dan CO2 yang dibuang (ekspirasi).
Proses bernafas terdiri dari 3 bagian, yaitu :
1. Ventilasi yaitu masuk dan keluarnya udara atmosfir dari alveolus ke paru-paru atau sebaliknya.
Proses keluar masuknya udara paru-paru tergantung pada perbedaan tekanan antara udara atmosfir dengan alveoli. Pada inspirasi, dada ,mengembang, diafragma turun dan volume paru bertambah. Sedangkan ekspirasi merupakan gerakan pasif.
Faktor-faktor yang mempengaruhi ventilasi :
a. Tekanan udara atmosfir
b. Jalan nafas yang bersih
c. Pengembangan paru yang adekuat
2. Difusi yaitu pertukaran gas-gas (oksigen dan karbondioksida) antara alveolus dan kapiler paru-paru.
Proses keluar masuknya udara yaitu dari darah yang bertekanan/konsentrasi lebih besar ke darah dengan tekanan/konsentrasi yang lebih rendah. Karena dinding alveoli sangat tipis dan dikelilingi oleh jaringan pembuluh darah kapiler yang sangat rapat, membran ini kadang disebut membran respirasi.
Perbedaan tekanan pada gas-gas yang terdapat pada masing-masing sisi membran respirasi sangat mempengaruhi proses difusi. Secara normal gradien tekanan oksigen antara alveoli dan darah yang memasuki kapiler pulmonal sekitar 40 mmHg.
Faktor-faktor yang mempengaruhi difusi :
a. Luas permukaan paru
b. Tebal membran respirasi
c. Jumlah darah
d. Keadaan/jumlah kapiler darah
e. Afinitas
f. Waktu adanya udara di alveoli
3. Transpor yaitu pengangkutan oksigen melalui darah ke sel-sel jaringan tubuh dan sebaliknya karbondioksida dari jaringan tubuh ke kapiler.
Oksigen perlu ditransportasikan dari paru-paru ke jaringan dan karbondioksida harus ditransportasikan dari jaringan kembali ke paru-paru. Secara normal 97 % oksigen akan berikatan dengan hemoglobin di dalam sel darah merah dan dibawa ke jaringan sebagai oksihemoglobin. Sisanya 3 % ditransportasikan ke dalam cairan plasma dan sel-sel.
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju transportasi :
a. Curah jantung (cardiac Output / CO)
b. Jumlah sel darah merah
c. Hematokrit darah
d. Latihan (exercise)
V. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERNAPASAN
Faktor-faktor yang mempengaruhi oksigenasi adalah :
1. Tahap Perkembangan
Saat lahir terjadi perubahan respirasi yang besar yaitu paru-paru yang sebelumnya berisi cairan menjadi berisi udara. Bayi memiliki dada yang kecil dan jalan nafas yang pendek. Bentuk dada bulat pada waktu bayi dan masa kanak-kanak, diameter dari depan ke belakang berkurang dengan proporsi terhadap diameter transversal. Pada orang dewasa thorak diasumsikan berbentuk oval. Pada lanjut usia juga terjadi perubahan pada bentuk thorak dan pola napas.
2. Lingkungan
Ketinggian, panas, dingin dan polusi mempengaruhi oksigenasi. Makin tinggi daratan, makin rendah PaO2, sehingga makin sedikit O2 yang dapat dihirup individu. Sebagai akibatnya individu pada daerah ketinggian memiliki laju pernapasan dan jantung yang meningkat, juga kedalaman pernapasan yang meningkat.
Sebagai respon terhadap panas, pembuluh darah perifer akan berdilatasi, sehingga darah akan mengalir ke kulit. Meningkatnya jumlah panas yang hilang dari permukaan tubuh akan mengakibatkan curah jantung meningkat sehingga kebutuhan oksigen juga akan meningkat. Pada lingkungan yang dingin sebaliknya terjadi kontriksi pembuluh darah perifer, akibatnya meningkatkan tekanan darah yang akan menurunkan kegiatan-kegiatan jantung sehingga mengurangi kebutuhan akan oksigen.
3. Gaya Hidup
Aktifitas dan latihan fisik meningkatkan laju dan kedalaman pernapasan dan denyut jantung, demikian juga suplay oksigen dalam tubuh. Merokok dan pekerjaan tertentu pada tempat yang berdebu dapat menjadi predisposisi penyakit paru.
4. Status Kesehatan
Pada orang yang sehat sistem kardiovaskuler dan pernapasan dapat menyediakan oksigen yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Akan tetapi penyakit pada sistem kardiovaskuler kadang berakibat pada terganggunya pengiriman oksigen ke sel-sel tubuh. Selain itu penyakit-penyakit pada sistem pernapasan dapat mempunyai efek sebaliknya terhadap oksigen darah. Salah satu contoh kondisi kardiovaskuler yang mempengaruhi oksigen adalah anemia, karena hemoglobin berfungsi membawa oksigen dan karbondioksida maka anemia dapat mempengaruhi transportasi gas-gas tersebut ke dan dari sel.
5. Narkotika
Narkotika seperti morfin dan dapat menurunkan laju dan kedalam pernapasan ketika depresi pusat pernapasan dimedula. Oleh karena itu bila memberikan obat-obat narkotik analgetik, perawat harus memantau laju dan kedalaman pernapasan.
6. Perubahan/gangguan pada fungsi pernapasan
Fungsi pernapasan dapat terganggu oleh kondisi-kondisi yang dapat mempengarhi pernapasan yaitu :
a. Pergerakan udara ke dalam atau keluar paru
b. Difusi oksigen dan karbondioksida antara alveoli dan kapiler paru
c. Transpor oksigen dan transpor dioksida melalui darah ke dan dari sel jaringan.
Gangguan pada respirasi yaitu hipoksia, perubahan pola napas dan obstruksi sebagian jalan napas.
Hipoksia yaitu suatu kondisi ketika ketidakcukupan oksigen di dalam tubuh yang diinspirasi sampai jaringan. Hal ini dapat berhubungan dengan ventilasi, difusi gas atau transpor gas oleh darah yang dapat disebabkan oleh kondisi yang dapat merubah satu atau lebih bagian-bagian dari proses respirasi. Penyebab lain hipoksia adalah hipoventilasi alveolar yang tidak adekuat sehubungan dengan menurunnya tidal volume, sehingga karbondioksida kadang berakumulasi didalam darah.
Sianosis dapat ditandai dengan warna kebiruan pada kulit, dasar kuku dan membran mukosa yang disebabkan oleh kekurangan kadar oksigen dalam hemoglobin. Oksigenasi yang adekuat sangat penting untuk fungsi serebral. Korteks serebral dapat mentoleransi hipoksia hanya selama 3 - 5 menit sebelum terjadi kerusakan permanen. Wajah orang hipoksia akut biasanya terlihat cemas, lelah dan pucat.
7. Perubahan pola nafas
Pernapasan yang normal dilakukan tanpa usaha dan pernapasan ini sama jaraknya dan sedikit perbedaan kedalamannya. Bernapas yang sulit disebut dyspnoe (sesak). Kadang-kadang terdapat napas cuping hidung karena usaha inspirasi yang meningkat, denyut jantung meningkat. Orthopneo yaitu ketidakmampuan untuk bernapas kecuali pada posisi duduk dan berdiri seperti pada penderita asma.
8. Obstruksi jalan napas
Obstruksi jalan napas lengkap atau sebagaian dapat terjadi di sepanjang saluran pernapasan di sebelah atas atau bawah. Obstruksi jalan napas bagian atas meliputi : hidung, pharing, laring atau trakhea, dapat terjadi karena adanya benda asing seperti makanan, karena lidah yang jatuh kebelakang (otrhopharing) bila individu tidak sadar atau bila sekresi menumpuk disaluran napas.
Obstruksi jalan napas di bagian bawah melibatkan oklusi sebagian atau lengkap dari saluran napas ke bronkhus dan paru-paru. Mempertahankan jalan napas yang terbuka merupakan intervensi keperawatan yang kadang-kadang membutuhkan tindakan yang tepat. Onbstruksi sebagian jalan napas ditandai dengan adanya suara mengorok selama inhalasi (inspirasi).
VI. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Secara umum pengkajian dimulai dengan mengumpulkan data tentang :
1. Biodata pasien (umur, sex, pekerjaan, pendidikan)
Umur pasien bisa menunjukkan tahap perkembangan pasien baik secara fisik maupun psikologis, jenis kelamin dan pekerjaan perlu dikaji untuk mengetahui hubungan dan pengaruhnya terhadap terjadinya masalah/penyakit, dan tingkat pendidikan dapat berpengaruh terhadap pengetahuan klien tentang masalahnya/penyakitnya.
2. Keluhan utama dan riwayat keluhan utama (PQRST)
Keluhan utama adalah keluhan yang paling dirasakan mengganggu oleh klien pada saat perawat mengkaji, dan pengkajian tentang riwayat keluhan utama seharusnya mengandung unsur PQRST (Paliatif/Provokatif, Quality, Regio, Skala, dan Time)
3. Riwayat perkembangan
a. Neonatus : 30 - 60 x/mnt
b. Bayi : 44 x/mnt
c. Anak : 20 - 25 x/mnt
d. Dewasa : 15 - 20 x/mnt
e. Dewasa tua : volume residu meningkat, kapasitas vital menurun
4. Riwayat kesehatan keluarga
Dalam hal ini perlu dikaji apakah ada anggota keluarga yang mengalami masalah / penyakit yang sama.
5. Riwayat sosial
Perlu dikaji kebiasaan-kebiasaan klien dan keluarganya, misalnya : merokok, pekerjaan, rekreasi, keadaan lingkungan, faktor-faktor alergen dll.
6. Riwayat psikologis
Disini perawat perlu mengetahui tentang :
a. Perilaku / tanggapan klien terhadap masalahnya/penyakitnya
b. Pengaruh sakit terhadap cara hidup
c. Perasaan klien terhadap sakit dan therapi
d. Perilaku / tanggapan keluarga terhadap masalah/penyakit dan therapi
7. Riwayat spiritual
8. Pemeriksaan fisik
a. Hidung dan sinus
Inspeksi : cuping hidung, deviasi septum, perforasi, mukosa (warna, bengkak, eksudat, darah), kesimetrisan hidung.
Palpasi : sinus frontalis, sinus maksilaris
b. Faring
Inspeksi : warna, simetris, eksudat ulserasi, bengkak
c. Trakhea
Palpasi : dengan cara berdiri disamping kanan pasien, letakkan jari tengah pada bagian bawah trakhea dan raba trakhea ke atas, ke bawah dan ke samping sehingga kedudukan trakhea dapat diketahui.
d. Thoraks
Inspeksi :
• Postur, bervariasi misalnya pasien dengan masalah pernapasan kronis klavikulanya menjadi elevasi ke atas.
• Bentuk dada, pada bayi berbeda dengan orang dewasa. Dada bayi berbentuk bulat/melingkar dengan diameter antero-posterior sama dengan diameter tranversal (1 : 1). Pada orang dewasa perbandingan diameter antero-posterior dan tranversal adalah 1 : 2
Beberapa kelainan bentuk dada diantaranya : Pigeon chest yaitu bentuk dada yang ditandai dengan diameter tranversal sempit, diameter antero-posterior membesar dan sternum sangat menonjol ke depan. Funnel chest merupakan kelainan bawaan dengan ciri-ciri berlawanan dengan pigeon chest, yaitu sternum menyempit ke dalam dan diameter antero-posterior mengecil. Barrel chest ditandai dengan diameter antero-posterior dan tranversal sama atau perbandingannya 1 : 1.
Kelainan tulang belakang diantaranya : Kiposis atau bungkuk dimana punggung melengkung/cembung ke belakang. Lordosis yaitu dada membusung ke depan atau punggung berbentuk cekung. Skoliosis yaitu tergeliatnya tulang belakang ke salah satu sisi.
• Pola napas, dalam hal ini perlu dikaji kecepatan/frekuensi pernapasan apakah pernapasan klien eupnea yaitu pernapasan normal dimana kecepatan 16 - 24 x/mnt, klien tenang, diam dan tidak butuh tenaga untuk melakukannya, atau tachipnea yaitu pernapasan yang cepat, frekuensinya lebih dari 24 x/mnt, atau bradipnea yaitu pernapasan yang lambat, frekuensinya kurang dari 16 x/mnt, ataukah apnea yaitu keadaan terhentinya pernapasan.
Perlu juga dikaji volume pernapasan apakah hiperventilasi yaitu bertambahnya jumlah udara dalam paru-paru yang ditandai dengan pernapasan yang dalam dan panjang ataukah hipoventilasi yaitu berkurangnya udara dalam paru-paru yang ditandai dengan pernapasan yang lambat.
Perlu juga dikaji sifat pernapasan apakah klien menggunakan pernapasan dada yaitu pernapasan yang ditandai dengan pengembangan dada, ataukah pernapasan perut yaitu pernapasan yang ditandai dengan pengembangan perut.
Perlu juga dikaji ritme/irama pernapasan yang secara normal adalah reguler atau irreguler, ataukah klien mengalami pernapasan cheyne stokes yaitu pernapasan yang cepat kemudian menjadi lambat dan kadang diselingi apnea, atau pernapasan kusmaul yaitu pernapasan yang cepat dan dalam, atau pernapasan biot yaitu pernapasan yang ritme maupun amplitodunya tidak teratur dan diselingi periode apnea.
Perlu juga dikaji kesulitan bernapas klien, apakah dispnea yaitu sesak napas yang menetap dan kebutuhan oksigen tidak terpenuhi, ataukah ortopnea yaitu kemampuan bernapas hanya bila dalam posisi duduk atau berdiri.
Perlu juga dikaji bunyi napas, dalam hal ini perlu dikaji adanya stertor/mendengkur yang terjadi karena adanya obstruksi jalan napas bagian atas, atau stidor yaitu bunyi yang kering dan nyaring dan didengar saat inspirasi, atau wheezing yaitu bunyi napas seperti orang bersiul, atau rales yaitu bunyi yang mendesak atau bergelembung dan didengar saat inspirasi, ataukah ronchi yaitu bunyi napas yang kasar dan kering serta di dengar saat ekspirasi.
Perlu juga dikaji batuk dan sekresinya, apakah klien mengalami batuk produktif yaitu batuk yang diikuti oleh sekresi, atau batuk non produktif yaitu batuk kering dan keras tanpa sekresi, ataukah hemoptue yaitu batuk yang mengeluarkan darah
• Status sirkulasi, dalam hal ini perlu dikaji heart rate/denyut nadi apakah takhikardi yaitu denyut nadi lebih dari 100 x/mnt, ataukah bradikhardi yaitu denyut nadi kurang dari 60 x/mnt.
Juga perlu dikaji tekanan darah apakah hipertensi yaitu tekanan darah arteri yang tinggi, ataukah hipotensi yaitu tekanan darah arteri yang rendah.
Juga perlu dikaji tentang oksigenasi pasien apakah terjadi anoxia yaitu suatu keadaan dengan jumlah oksigen dalam jaringan kurang, atau hipoxemia yaitu suatu keadaan dengan jumlah oksigen dalam darah kurang, atau hipoxia yaitu berkurangnya persediaan oksigen dalam jaringan akibat kelainan internal atau eksternal, atau cianosis yaitu warna kebiru-biruan pada mukosa membran, kuku atau kulit akibat deoksigenasi yang berlebihan dari Hb, ataukah clubbing finger yaitu membesarnya jari-jari tangan akibat kekurangan oksigen dalam waktu yang lama.
Palpasi :
Untuk mengkaji keadaan kulit pada dinding dada, nyeri tekan, massa, peradangan, kesimetrisan ekspansi dan taktil vremitus.
Taktil vremitus adalah vibrasi yang dapat dihantarkan melalui sistem bronkhopulmonal selama seseorang berbicara. Normalnya getaran lebih terasa pada apeks paru dan dinding dada kanan karena bronkhus kanan lebih besar. Pada pria lebih mudah terasa karena suara pria besar
VII. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan yang lazim terjadi pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigenasi diantaranya adalah :
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif
2. Pola napas tidak efektif
3. Gangguan pertukaran gas
4. Penurunan kardiak output
5. Rasa berduka
6. Koping tidak efektif
7. Perubahan rasa nyaman
8. Potensial/resiko infeksi
9. Interaksi sosial terganggu
10. Intoleransi aktifitas, dll sesuai respon klien
1. Bersihan jalan napas tidak efektif
Yaitu tertumpuknya sekresi atau adanya obstruksi pada saluran napas.
Tanda-tandanya :
• Bunyi napas yang abnormal
• Batuk produktif atau non produktif
• Cianosis
• Dispnea
• Perubahan kecepatan dan kedalaman pernapasan
Kemungkinan faktor penyebab :
• Sekresi yang kental atau benda asing yang menyebabkan obstruksi
• Kecelakaan atau trauma (trakheostomi)
• Nyeri abdomen atau nyeri dada yang mengurangi pergerakan dada
• Obat-obat yang menekan refleks batuk dan pusat pernapasan
• Hilangnya kesadaran akibat anasthesi
• Hidrasi yang tidak adekuat, pembentukan sekresi yang kental dan sulit untuk di expektoran
• Immobilisasi
• Penyakit paru menahun yang memudahkan penumpukan sekresi
2. Pola napas tidak efektif
Yaitu respon pasien terhadap respirasi dengan jumlah suplay O2 kejaringan tidak adekuat
Tanda-tandanya :
• Dispnea
• Peningkatan kecepatan pernapasan
• Napas dangkal atau lambat
• Retraksi dada
• Pembesaran jari (clubbing finger)
• Pernapasan melalui mulut
• Penambahan diameter antero-posterior
• Cianosis, flail chest, ortopnea
• Vomitus
• Ekspansi paru tidak simetris
Kemungkinan faktor penyebab :
• Tidak adekuatnya pengembangan paru akibat immobilisasi, obesitas, nyeri
• Gangguan neuromuskuler seperti : tetraplegia, trauma kepala, keracunan obat anasthesi
• Gangguan muskuloskeletal seperti : fraktur dada, trauma yang menyebabkan kolaps paru
• CPPO seperti : empisema, obstruksi bronchial, distensi alveoli
• Hipoventilasi akibat kecemasan yang tinggi
• Obstruksi jalan napas seperti : infeksi akut atau alergi yang menyebabkan spasme bronchial atau oedema
• Penimbunan CO2 akibat penyakit paru
3. Gangguan pertukaran gas
Yaitu perubahan asam basa darah sehingga terjadi asidosis respiratori dan alkalosis respiratori.
4. Penurunan kardiak output
Tanda-tandanya :
• Kardiak aritmia
• Tekanan darah bervariasi
• Takikhardia atau bradikhardia
• Cianosis atau pucat
• Kelemahan, vatigue
• Distensi vena jugularis
• Output urine berkurang
• Oedema
• Masalah pernapasan (ortopnea, dispnea, napas pendek, rales dan batuk)
Kemungkinan penyebab :
• Disfungsi kardiak output akibat penyakit arteri koroner, penyakit jantung
• Berkurangnya volume darah akibat perdarahan, dehidrasi, reaksi alergi dan reaksi kegagalan jantung
• Cardiak arrest akibat gangguan elektrolit
• Ketidakseimbangan elektrolit seperti kelebihan potassiom dalam darah
VIII. RENCANA KEPERAWATAN
1. Mempertahankan terbukanya jalan napas
A. Pemasangan jalan napas buatan
Jalan napas buatan (artificial airway) adalah suatu alat pipa (tube) yang dimasukkan ke dalam mulut atau hidung sampai pada tingkat ke-2 dan ke-3 dari lingkaran trakhea untuk memfasilitasi ventilasi dan atau pembuangan sekresi
Rute pemasangan :
• Orotrakheal : mulut dan trakhea
• Nasotrakheal : hidung dan trakhea
• Trakheostomi : tube dimasukkan ke dalam trakhea melalui suatu insisi yang diciptakan pada lingkaran kartilago ke-2 atau ke-3
• Intubasi endotrakheal
B. Latihan napas dalam dan batuk efektif
Biasanya dilakukan pada pasien yang bedrest atau post operasi
Cara kerja :
• Pasien dalam posisi duduk atau baring
• Letakkan tangan di atas dada
• Tarik napas perlahan melalui hidung sampai dada mengembang
• Tahan napas untuk beberapa detik
• Keluarkan napas secara perlahan melalui mulut dampai dada berkontraksi
• Ulangi langkah ke-3 sampai ke-5 sebanyak 2-3 kali
• Tarik napas dalam melalui hidung kemudian tahan untuk beberapa detik lalu keluarkan secara cepat disertai batuk yang bersuara
• Ulangi sesuai kemampuan pasien
• Pada pasien pot op. Perawat meletakkan telapak tangan atau bantal pada daerah bekas operasi dan menekannya secara perlahan ketika pasien batuk, untuk menghindari terbukanya luka insisi dan mengurangi nyeri
C. Posisi yang baik
• Posisi semi fowler atau high fowler memungkinkan pengembangan paru maksimal karena isi abdomen tidak menekan diafragma
• Normalnya ventilasi yang adekuat dapat dipertahankan melalui perubahan posisi, ambulasi dan latihan
D. Pengisapan lendir (suctioning)
Adalah suatu metode untuk melepaskan sekresi yang berlebihan pada jalan napas, suction dapat dilakukan pada oral, nasopharingeal, trakheal, endotrakheal atau trakheostomi tube.
E. Pemberian obat bronkhodilator
Adalah obat untuk melebarkan jalan napas dengan melawan oedema mukosa bronkhus dan spasme otot dan mengurangi obstruksi dan meningkatkan pertukaran udara.
Obat ini dapat diberikan peroral, sub kutan, intra vena, rektal dan nebulisasi atau menghisap atau menyemprotkan obat ke dalam saluran napas.
2. Mobilisasi sekresi paru
A. Hidrasi
Cairan diberikan 2±secara oral dengan cara menganjurkan pasien mengkonsumsi cairan yang banyak - 2,5 liter perhari, tetapi dalam batas kemampuan/cadangan jantung.
B. Humidifikasi
Pengisapan uap panas untuk membantu mengencerkan atau melarutkan lendir.
C. Postural drainage
Adalah posisi khuus yang digunakan agar kekuatan gravitasi dapat membantu di dalam pelepasan sekresi bronkhial dari bronkhiolus yang bersarang di dalam bronkhus dan trakhea, dengan maksud supaya dapat membatukkan atau dihisap sekresinya.
Biasanya dilakukan 2 - 4 kali sebelum makan dan sebelum tidur / istirahat.
Tekniknya :
• Sebelum postural drainage, lakukan :
- Nebulisasi untuk mengalirkan sekret
- Perkusi sekitar 1 - 2 menit
- Vibrasi 4 - 5 kali dalam satu periode
• Lakukan postural drainage, tergantung letak sekret dalam paru.
3. Mempertahankan dan meningkatkan pengembangan paru
A. Latihan napas
Adalah teknik yang digunakan untuk menggantikan defisit pernapasan melalui peningkatan efisiensi pernapasan yang bertujuan penghematan energi melalui pengontrolan pernapasan
Jenis latihan napas :
• Pernapasan diafragma
• Pursed lips breathing
• Pernapasan sisi iga bawah
• Pernapasan iga dan lower back
• Pernapasan segmental
B. Pemasangan ventilasi mekanik
Adalah alat yang berfungsi sebagai pengganti tindakan pengaliran / penghembusan udara ke ruang thoraks dan diafragma. Alat ini dapat mempertahankan ventilasi secara otomatis dalam periode yang lama.
Ada dua tipe yaitu ventilasi tekanan negatif dan ventilasi tekanan positif.
C. Pemasangan chest tube dan chest drainage
Chest tube drainage / intra pleural drainage digunakan setelah prosedur thorakik, satu atau lebih chest kateter dibuat di rongga pleura melalui pembedahan dinding dada dan dihubungkan ke sistem drainage.
Indikasinya pada trauma paru seperti : hemothoraks, pneumothoraks, open pneumothoraks, flail chest.
Tujuannya :
• Untuk melepaskan larutan, benda padat, udara dari rongga pleura atau rongga thoraks dan rongga mediastinum
• Untuk mengembalikan ekspansi paru dan menata kembali fungsi normal kardiorespirasi pada pasien pasca operasi, trauma dan kondisi medis dengan membuat tekanan negatif dalam rongga pleura.
Tipenya :
a. The single bottle water seal system
b. The two bottle water
c. The three bottle water
4. Mengurangi / mengoreksi hipoksia dan kompensasi tubuh akibat hipoksia
Dengan pemberian O2 dapat melalui :
• Nasal canule
• Bronkhopharingeal khateter
• Simple mask
• Aerosol mask / trakheostomy collars
• ETT (endo trakheal tube)
5. Meningkatkan transportasi gas dan Cardiak Output
Dengan resusitasi jantung paru (RJP), yang mencakup tindakan ABC, yaitu :
A : Air way adalah mempertahankan kebersihan atau membebaskan jalan napas
B : Breathing adalah pemberian napas buatan melalui mulut ke mulut atau mulut ke hidung
C : Circulation adalah memulai kompresi jantung atau memberikan sirkulasi buatan
Jadi secara umum intervensi keperawatan mencakup di dalamnya :
a. Health promotion
• Ventilasi yang memadai
• Hindari rokok
• Pelindung / masker saat bekerja
• Hindari inhaler, tetes hidung, spray (yang dapat menekan nervus 1)
• Pakaian yang nyaman
b. Health restoration and maintenance
• Mempertahankan jalan napas dengan upaya mengencerkan sekret
• Teknik batuk dan postural drainage
• Suctioning
• Menghilangkan rasa takut dengan penjelasan, posisi fowler/semi fowler, significant other
• Mengatur istirahat dan aktifitas dengan memberikan HE yang bermanfaat, fasilitasi lingkungan, tingkatkan rasa nyaman, terapi yang sesuai, ROM
• Mengurangi usaha bernapas dengan ventilasi yang memeadai, pakaian tipis dan hangat, hindari makan berlebih dan banyak mengandung gas, atur posisi
• Mempertahankan nutrisi dan hidrasi juga dengan oral hygiene dan makanan yang mudah dikunyah dan dicerna
• Mempertahankan eliminasi dengan memberikan makanan berserat dan ajarkan latihan
• Mencegah dan mengawasi potensial infeksi dengan menekankan prinsip medikal asepsis
• Terapi O2
• Terapi ventilasi
• Drainage dada
IX. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN DAN EVALUASI
Implementasi keperawatan sesuai dengan intervensi dan evaluasi dilakukan sesuai tujuan dan kriteria termasuk di dalamnya evaluasi proses.
Daftar Pustaka
http://iwansain.wordpress.com/2007/08/22/kebutuhan-oksigenasi/
Langganan:
Postingan (Atom)